Kamis, 21 Oktober 2021 1:4:0 WIB
Kepala Software Pentagon: Kecerdasan Buatan Tiongkok Kalahkan AS
Sosial Budaya
Agsan
Nicolas Chaillan - Image from Tribun
Washington . D.C, Bolong.id - Chief software officer pertama Pentagon mengundurkan diri bulan lalu sebagai protes atas lambatnya transformasi teknologi di militer AS, mengklaim kegagalan untuk menanggapi Tiongkok yang mengalahkan Amerika Serikat (AS) dalam perkembangan senjata dan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Nicolas Chaillan, 37, mengatakan kepada Financial Times setelah mengundurkan diri bahwa "Kami tidak memiliki peluang bersaing melawan Tiongkok dalam 15 hingga 20 tahun." Chaillan bekerja selama tiga tahun pada proyek Pentagon yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan siber. Dia adalah chief software officer pertama untuk Angkatan Udara.
Dilansir dari NetEase pada Selasa (12/10/2021), dia mengatakan dalam wawancaranya yang diterbitkan hari Minggu bahwa Tiongkok telah menang atas AS dan berada di jalur menuju dominasi global karena kemajuan teknologinya. Dalam beberapa minggu mendatang, Chaillan mengatakan dia akan bersaksi di depan Kongres tentang ancaman siber Tiongkok terhadap supremasi AS, termasuk dalam briefing rahasia.
Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama yang muncul, terutama kecerdasan buatan, biologi sintetik, dan genetika dalam satu dekade atau lebih, menurut penilaian intelijen Barat. Negara komunis akan mendominasi masa depan dunia, mengendalikan segalanya mulai dari narasi media hingga geopolitik, kata Chaillan.
Dikutip dari Financial Times, menurut Chailan, Amerika terlalu fokus pada pengembangan perangkat keras dengan biaya besar seperti pesawat jet canggih, dan mengabaikan teknologi yang lebih dibutuhkan seperti kecerdasan buatan, pembelajaran berbasis mesin, dan keamanan siber. Bahkan Chailan menyebut keamanan siber pada beberapa lembaga pemerintahan Amerika berada pada 'level taman kanak-kanak.'
Chailan menyebut pengeluaran anggaran Amerika pada bidang pertahanan tiga kali lipat dari anggaran Tiongkok, namun anggaran tersebut membengkak karena biaya pengadaan tinggi di area yang salah. Kemudian birokrasi dan regulasi berlebih di tubuh Pentagon juga disebut menghambat perkembangan lembaga tersebut.
"Kita menyiapkan sebuah infrastruktur penting untuk gagal ... Kita tidak akan menaruh seorang pilot di kokpit tanpa latihan terbang yang memadai; (lalu) kenapa kita mengharapkan seseorang tanpa pengalaman IT untuk sukses? ... Sedangkan kita menghabiskan waktu pada birokrasi dan musuh kita berkembang jauh ke depan," tulis Chailan dalam surat pengunduran dirinya dari Pentagon.
Chailan mengatakan dalam hal teknologi, Amerika cukup tertinggal dari Tiongkok karena keengganan Google untuk bekerja sama dengan Departemen Pertahanan dalam mengembangkan kecerdasan buatan. Selain itu Google dan Amerika juga terlibat perdebatan soal kode etik kecerdasan buatan yang membuat kerja sama ini sulit terjadi.
Sedangkan beberapa raksasa teknologi Tiongkok bekerja sama dengan pemerintahnya tanpa terlalu memedulikan masalah kode etik, sehingga membuat perkembangan Tiongkok melesat jauh.
Selain dalam kecerdasan buatan, Tiongkok juga mulai menjadi sosok besar di bidang ilmu pengetahuan selama beberapa tahun ke belakang. Pada 2017-2018, Tiongkok mulai menerbitkan lebih banyak artikel ilmu pengetahuan dibandingkan dengan Amerika, menandakan pergerakan yang signifikan pada keseimbangan kekuatan. (*)
https://bolong.id/lp/1021/kepala-software-pentagon-kecerdasan-buatan-china-kalahkan-as
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB