Senin, 24 Juli 2023 11:11:57 WIB
Museum Situs Hemudu di Tiongkok Sajikan Skenario Kehidupan 7.000 Tahun Silam Kepada Para Pengunjung
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo
Para pengunjung menikmati situs budaya di Museum Situs Hemudu (CMG)
Yuyao, Radio Bharata Online - Mulai dari sisa-sisa rumah, mangkuk keramik, hingga sisa-sisa hewan, pameran di situs budaya Neolitikum Tiongkok, Museum Situs Hemudu, membawa pengunjung kembali ke alam liar sekitar 7.000 tahun yang lalu untuk merasakan cara hidup di masa lampau.
Situs Hemudu seluas 40.000 meter persegi ini mengambil namanya dari Kota Hemudu, tempat situs itu ditemukan. Kota tersebut terletak di Kota Yuyao, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur. Budaya Hemudu sudah diverifikasi telah ada antara 5.000 SM dan 3.300 SM.
Peninggalan Hemudu pertama kali ditemukan pada bulan Juni 1973 selama pekerjaan konstruksi. Penemuan ini merupakan salah satu peristiwa arkeologi terpenting di Tiongkok pada abad ke-20.
Pada bulan Mei 1993, Museum Situs Hemudu dibuka untuk umum, sehingga pengunjung dapat menjelajahi kehidupan suku yang aktif 7.000 tahun yang lalu ketika orang-orang berburu binatang liar, menanam padi dan menangkap ikan di daerah tersebut.
Lebih dari 6.700 benda peninggalan budaya telah digali, dan museum ini memamerkan sambungan kayu untuk rumah, alat pertanian dan berburu, mangkuk keramik, beras dan sekam yang telah dikarbonisasi, tengkorak kerbau, dan cangkang kura-kura, dan masih banyak lagi.
Di antara semua pameran, yang paling berharga adalah karya seni gading yang dianggap sebagai pencapaian artistik tertinggi orang Hemudu. Itu merupakan benda gading berbentuk kupu-kupu yang dihiasi dengan dua ekor burung yang sedang menghadap ke arah matahari.
Pameran lain yang menarik perhatian adalah mangkuk keramik bertema binatang.
"Di ruang pameran ini, kita bisa melihat sebuah tembikar yang sangat menarik. Pada tembikar tersebut terdapat pola yang sangat lengkap dari seekor babi hutan. Itu telah diukir dengan bentuk babi hutan. Jadi kami menamainya 'mangkuk keramik dengan motif babi'. Hanya ada sedikit sekali tembikar seperti itu bahkan di Situs Hemudu," jelas Sun Guoping, peneliti dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Zhejiang.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB