Selasa, 19 Oktober 2021 0:42:47 WIB

Kompleks Bangunan Kuno di Pegunungan Wudang
Sosial Budaya

Agsan

banner

Kompleks bangunan tua di Pegunungan Wudang - Image from Xinhua

Hubei, Bolong.id - Terletak di dekat kota Danjiangkou di provinsi Hubei tengah, Pegunungan Wudang adalah rumah bagi kompleks istana kuno, kuil, dan bangunan Tao yang terkenal yang berasal dari abad ke-7. Ini mewakili standar tertinggi seni dan arsitektur Tiongkok selama hampir 1.000 tahun.

Dilansir dari chinaculture.org, total terdapat 72 puncak, 36 tebing, 24 parit, 3 danau, 9 mata air, dan 10 kolam. Puncak utama, Puncak Tianzhu, memiliki ketinggian 1.612 m. Pegunungan Wudang memiliki vegetasi yang baik dan memiliki sumber daya tanaman yang kaya.

Karena banyaknya tanaman herbal Tiongkok yang tumbuh di pegunungan, mereka juga terkenal sebagai toko obat alami. Kompleks bangunan kuno ditambahkan ke Daftar Warisan Budaya Dunia pada tahun 1994.

Warisan Budaya

Didirikan sebagai pusat Tao dari awal Dinasti Tang (618-907 M), beberapa bangunan Tao dapat ditelusuri kembali ke abad ke-7. Mereka menunjukkan pencapaian arsitektur dan artistik dari bangunan sekuler dan keagamaan Tiongkok dari dinasti Yuan, Ming dan Qing.

Ada empat istana Tao, sisa dua istana lainnya, dua kuil dan sejumlah kuil tebing dan aula ibadah yang tersisa di Pegunungan Wudang. Fitur asli dari situs-situs ini terpelihara dengan baik dalam hal tata letak, desain, gaya, bahan, dan teknik.

Aula Tao sebagian besar dibangun di sudut terpencil atau di teras, dikelilingi oleh biara dan ruang ibadah. Dan candi tebing biasanya dibangun di puncak yang menonjol.

Kuil dan aulanya memiliki arsitektur yang luar biasa, dan memiliki nilai budaya dan teknologi yang luar biasa. Mereka adalah bahan yang sangat berharga untuk studi politik awal Dinasti Ming, sejarah agama Tiongkok dan bangunan Tiongkok kuno.

Karakteristik Utama Kompleks Bangunan Kuno

a) Teknik yang luar biasa

Bangunan bervariasi dalam gaya, dan dibangun dengan bahan yang berbeda. Ada candi kayu, aula tembaga dan candi tebing batu. Patung yang terbuat dari tembaga, kayu, batu, dan tanah dikenal karena tekniknya yang halus dan kreativitas artistiknya.

b) Rumah harta karun arsitektur Tao

Bangunan Tao di gunung dirancang oleh kaisar, dan dikelola oleh pejabat kekaisaran. Bangunan-bangunan itu dirancang dalam skala yang begitu besar, dibangun dengan sangat hati-hati, dan dilengkapi dengan patung-patung dan benda-benda pemujaan yang mewah sehingga dianggap sebagai mahakarya yang belum pernah ada sebelumnya di antara situs-situs Tao yang ada di Tiongkok.

c) Signifikansi historis

Pembangunan ekstensif di Pegunungan Wudang dilakukan ketika Kaisar Zhu dari Dinasti Ming bekerja keras untuk memperluas kontak eksternal dan mempromosikan Taoisme di negara tersebut. Dia bermaksud untuk mengkonsolidasikan pemerintahannya dengan menanamkan gagasan kepada bawahannya bahwa kekuatan kekaisaran diberkahi oleh surga. Oleh karena itu, bangunan Tao ini sangat penting untuk studi sejarah dan kepercayaan agama pada periode itu.

Budaya Tao dan Wudang Wushu

Sejarah Taoisme di Pegunungan Wudang dapat ditelusuri kembali sekitar 2.000 tahun yang lalu. Budaya ini mulai makmur dan berkembang pada masa dinasti Tang dan Song, dan mencapai masa kejayaannya selama Dinasti Ming. Taoisme menyaksikan penurunan Dinasti Qing berikutnya, tetapi direvitalisasi setelah berdirinya Tiongkok Baru pada tahun 1949.

Kegiatan ritual Tao mengikuti serangkaian prosedur yang diturunkan dari generasi ke generasi pendeta Tao. Para pendeta membacakan kitab suci kuno dan memainkan musik Tao, mengikuti formula berabad-abad.

Wudang wushu, terkenal karena latihan organ-organ internal dan teknik pernapasan, yang dikembangkan dengan Taoisme. Pendeta Tao memberikan penekanan yang sama pada praktik keagamaan dan promosi kesehatan. Mereka memperoleh prinsip-prinsip wushu dari teori Tao dan menerapkan pendekatan praktis Tao untuk keterampilan wushu, sehingga secara bertahap mengembangkan Wudang wushu yang mengintegrasikan filsafat Tiongkok kuno dengan keterampilan wushu yang luar biasa. Pada Dinasti Ming, Wudang wushu mencapai puncaknya melalui upaya seorang pendeta Tao bernama Zhang Sanfeng, dan secara bertahap menjadi salah satu sekolah utama wushu Tiongkok. (*)

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner