BEIJING, Radio Bharata Online - Banyak pengunjung yang pernah ke Beijing, mungkin telah menikmati bebek Peking. Sekarang orang memiliki lebih banyak untuk dinikmati, seperti tas kanvas, cangkir kopi, lencana dan magnet kulkas berdesain bebek sport, mainan bayi bebek yang cantik, dan suvenir trendi terbaru, yang dapat ditemukan di rantai restoran yang sudah lama ada.

Saat ini, acara budaya kreatif yang diselenggarakan oleh restoran bebek Quanjude sedang digelar di Beijing, untuk mempromosikan produk budaya kreatif dan mengikuti perkembangan zaman.

Chu Xin, sosiolog budaya di Beijing, kepada Global Times mengatakan,

kampanye semacam itu adalah langkah strategis yang dilakukan oleh brand dan merek-merek terkenal, untuk memenuhi selera konsumen, terutama konsumen generasi muda.

Quanjude pertama didirikan pada tahun 1864 pada akhir Dinasti Qing (1644-1911) oleh Yang Quanren, di Jalan Qianmen, yang terletak di sepanjang Central Axis Beijing.

Menawarkan 31 prosedur standar, teknik bebek panggang dengan oven gantung, telah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda nasional Tiongkok pada tahun 2008.

Namun, selama beberapa tahun terakhir, seperti halnya merek tradisional lainnya, jaringan restoran tersebut telah kehilangan minat di kalangan kaum muda.

Xiao Heling, orang yang terlibat dalam industri kreatif mengatakan, merek tradisional biasanya dikenal dengan produk ikonik dan klasiknya.  Namun konsistensi produk klasik yang cenderung stabil dan tidak berubah, juga dapat membuat orang menjadi bosan dan tidak tertarik. Banyak merek lama di Tiongkok menghadapi dilema yang sama.

Sejauh ini, ada 1.128 toko nasional bergengsi, bersama dengan 3.277 merek lama lokal.  Sebanyak 701 toko diantaranya, sudah berdiri lebih dari 100 tahun.

Merek Tiongkok yang dihormati waktu, adalah bagian dari warisan budaya Tiongkok.  Untuk melestarikannya dengan lebih baik, beberapa deputi pada dua sesi baru-baru ini, mengusulkan agar merek-merek lama Tiongkok harus dikembangkan dengan ide-ide kreatif.

Dalam pengertian ini, acara budaya dapat menciptakan cara baru untuk melestarikan dan mengembangkan warisan.

Sementara itu, pengembangan merek berkualitas tinggi, juga akan membantu meningkatkan kepercayaan budaya pada masyarakat Tiongkok.

Karena restoran tersebut kebetulan terletak di sepanjang Central Axis Beijing, yang sedang mempersiapkan aplikasi untuk status warisan budaya takbenda dunia UNESCO, ini juga akan memberikan dorongan bagi restoran tersebut.

Xiao menyarankan, bahwa jalur inovatif juga dapat mencakup proyek persilangan seperti wisata budaya lokal dan museum digital, untuk mempromosikan merek lama sebagai bagian penting dari ingatan kota.

Promosi budaya kreatif ini hanyalah permulaan, dan masih banyak ruang untuk dijelajahi dalam membantu produk inti melayani generasi muda. (Global Times)