Kamis, 25 Mei 2023 8:54:39 WIB

Agenda Padat Timnas Indonesia, Komunikasi Indra Sjafri-STY Harus Pas
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Indra Sjafri dan Shin Tae Yong siap tangani Timnas Indonesia beda usia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Radio Bharata Online - Agenda padat sudah menanti Timnas Indonesia setelah meraih medali emas SEA Games 2023. Komunikasi antara Indra Sjafri dan Shin Tae Yong (STY) harus dijalin setepat dan seefektif mungkin.
Beberapa ajang penting seperti FIFA Matchday Juni 2023, Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Asian Games 2022 (2023) di Hangzhou dan fase awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah segelintir contoh yang perlu jadi fokus wakil Merah Putih.

Persoalan stok pemain terbaik jadi persoalan. Pasalnya tak jarang pemain Timnas Indonesia U-23 adalah langganan di tim senior. Ambil contoh Pratama Arhan, Witan Sulaeman, hingga Rizky Ridho.
Kala Ketua PSSI Erick Thohir menyatakan para pemain Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023 akan diproyeksikan untuk Asian Games dan Kualifikasi Piala Asia U-23, maka bukan tak mungkin penyesuaian skuad akan dilakukan oleh Shin Tae Yong.

Untuk FIFA Matchday lawan Argentina dan Palestina, agaknya stok pemain tidak ada masalah karena masih berada di dalam periode jeda musim kompetisi. STY dapat memanggil pemain-pemain terbaik dari tim kelompok umur.
Namun untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan bergulir Oktober, PSSI perlu memutar otak agar tak terjadi rebutan pemain lantaran di September ada Kualifikasi Piala Asia U-23 dan Asian Games.

Jelas perlu ada pola komunikasi yang terstruktur antara federasi dan pelatih soal pemain. Sudah semestinya pembagian jatah pemain didiskusikan sedetil mungkin.
Shin Tae Yong dan Indra Sjafri perlu duduk bersama. Badan Tim Nasional (BTN) yang diklaim sudah dibentuk dan bekerja pun perlu andil bagian dalam hal ini. Jalan tengah perlu menguntungkan seluruh pihak.
Komunikasi semestinya tak berjalan sulit lantaran Indra Sjafri yang tetap dipercaya melatih Timnas Indonesia U-23 merupakan Direktur Teknik PSSI. Kedua jabatan itu memudahkan Indra untuk mencegah perebutan pemain karena yang bersangkutan paham kebutuhan Timnas U-23 dan proyeksi tim nasional secara umum.

Indra Sjafri tetap melatih Timnas Indonesia U-23 selepas SEA Games, maka tanggung jawab Shin Tae Yong sedikit lebih ringan. Batalnya Piala Dunia U-20 membuat juru taktik itu juga lebih bisa fokus ke tim senior.
STY bakal memimpin skuad Garuda di FIFA Matchday Juni mendatang. Setelah itu, dirinya bisa fokus menyusun formula sekaligus mengamati dinamika Timnas U-23 sebelum menerjang Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2024.

Di satu sisi, bukan tak mungkin STY harus merelakan pemain kesayangannya untuk beraksi di Kualifikasi Piala Asia U-23 dan Asian Games. Kecenderungan STY memakai pemain muda dapat menjadi bumerang kala agenda tim sedang padat-padatnya seperti saat ini.
Prioritas Timnas Indonesia perlu dibulatkan jelang agenda padat dalam beberapa bulan ke depan. Ambisi berjaya di turnamen bergengsi harus diseimbangkan dengan kondisi tim saat ini.

"Mereka harus memetakan tantangan di depan dan menetapkan skala prioritas. Apakah fokusnya ke Asian Games, lolos Piala Asia U-23, atau menaikkan peringkat [FIFA] saat ini," kata pengamat sepak bola nasional, Mohammad Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.

"Kalau Asian Games jadi prioritas, maka STY harus mau mengalah pemain-pemain tim senior beralih ke Asian Games. Sebaliknya kalau senior yang diprioritaskan karena kita sulit juara sepak bola Asian Games, maka Indra Sjafri harus rela juga," ujarnya menambahkan.

Dari pendapat Kusnaeni, dapat ditarik kesimpulan bahwa Indra Sjafri dan STY perlu menurunkan ego pribadi demi kemajuan Timnas Indonesia. Masing-masing pelatih perlu mengedepankan kemajuan skuad Garuda baik di kelompok umur atau tim senior.
STY dapat melebarkan radar pemain agar sosok yang dipanggil tak itu-itu saja. Pemusatan latihan (TC) jangka pendek juga bisa jadi pilihan juru taktik 52 tahun itu untuk menyelaraskan agenda pemain.

Lalu untuk Indra Sjafri, mengorbitkan pemain jebolan skuad Piala Dunia U-20 dapat jadi alternatif jika beberapa pemain andalan di SEA Games 2023 ditarik ke tim senior. Indra juga bisa kembali menerapkan seleksi pemain-pemain klub Liga 2 dan Liga 1 untuk mencari tenaga potensial seperti yang sudah dilakukan jelang SEA Games 2023.

Pada akhirnya, komunikasi adalah kunci dari sengkarut yang terjadi. Kepentingan Timnas Indonesia perlu jadi prioritas setiap pelatih demi hasil maksimal untuk lambang Garuda di Dada, dikutip dari CNN Indonesia.com.


 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner