Senin, 27 Desember 2021 0:51:24 WIB
Putin Tegaskan Hina Nabi Muhammad Bukan Kebebasan Berekspresi
Sosial Budaya
agsan
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: DW News)
Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan kritik kepada penghina Nabi Muhammad. Dia menyebut menghina nabi pelanggaran kebebasan beragama.
Dilansir dari Kantor Berita Rusia, TASS, Minggu (26/12/2021), hal ini disampaikan Putin dalam konferensi pers tahunannya pada Kamis. Putin menyebut penghinaan Nabi Muhammad tidak dihitung sebagai kebebasan berekspresi.
Putin mengatakan, penghinaan terhadap nabi adalah 'Pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang yang mengaku Islam'.
Putin juga mengkritik penerbitan sketsa Nabi Muhammad di majalah Prancis, Charlie Hebdo pada September lalu, menyebut tindakan semacam itu bisa membangkitkan pembalasan dari kelompok ekstremis.
Memuji kebebasan artistik secara umum, Putin mengatakan itu ada batasnya dan tidak boleh melanggar kebebasan lain.
Dia mengatakan Rusia telah berkembang sebagai negara multi-etnis dan multi-pengakuan. Sehingga orang Rusia, katanya, terbiasa menghormati tradisi satu sama lain.
Sebelumnya, pada 2020 lalu, Putin pernah angkat bicara mengenai perdebatan seputar kebebasan berbicara dan hak-hak umat beragama. Dia mengatakan, benturan budaya merupakan masalah eksistensial di negara-negara Barat.
Menanggapi pertanyaan dari jurnalis saat konferensi pers akhir tahun pada hari Kamis (17/12) waktu setempat, Putin mengatakan ada keseimbangan yang baik antara mengekspresikan diri dan menghina perasaan seluruh kelompok orang.
"Di mana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain?" tanya Putin seperti dilansir media Russia Today (RT), Jumat (18/12/2020).
"Diketahui bahwa di mana kebebasan seseorang dimulai, kebebasan orang lain harus diakhiri," imbuhnya.
Putin menambahkan bahwa mereka yang "bertindak sembarangan, menghina hak dan perasaan orang beragama, harus selalu ingat akan ada reaksi balik yang tak terhindarkan. Tapi, di sisi lain, ini tidak boleh agresif."
Komentar pemimpin Rusia itu merujuk pada penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satire Prancis, Charlie Hebdo dan peristiwa pemenggalan seorang guru Prancis usai menunjukkan kartun tersebut kepada murid-muridnya. Putin menyebut dua kejadian itu sebagai bukti bahwa "multikulturalisme telah gagal" di negara Barat.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB