Selasa, 2 November 2021 3:45:37 WIB

Jumlah Kematian Akibat Corona di Dunia Tembus 5 Juta, AS Tertinggi
Sosial Budaya

Agsan

banner

ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta - Sedikitnya lima juta orang telah meninggal di seluruh dunia akibat COVID-19 sejak penyakit itu pertama kali muncul di China hampir dua tahun lalu.
Demikian menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh kantor berita AFP.

Jumlah kematian akibat Corona hingga Senin (1/11) waktu setempat itu terjadi hampir empat bulan setelah empat juta kematian tercatat. Angka ini tercatat ketika tingkat kematian melambat berkat peluncuran vaksinasi global di mana miliaran orang telah divaksin.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (2/11/2021), sementara jumlah kematian harian di seluruh dunia turun di bawah 8.000 untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun pada awal Oktober, masih ada titik-titik hitam secara global atau negara-negara yang mencatat kematian tertinggi.

"Jumlah total kasus dan kematian COVID-19 meningkat untuk pertama kalinya dalam dua bulan, karena peningkatan epidemi saat ini di Eropa," kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pekan lalu.

Di 52 negara dan wilayah yang membentuk kawasan Eropa WHO, jumlah kematian yang meningkat terutama berasal dari timur.

Rusia - negara dengan keragu-raguan vaksin yang kuat - telah melihat jumlah infeksi dan kematian mencapai rekor baru, dengan kematian harian rata-rata lebih dari 1.000 sejak 20 Oktober.

Menurut pihak berwenang Rusia sendiri, jumlah ini sebagian besar di bawah angka sebenarnya di lapangan. Korban harian pemerintah menunjukkan total 239.693 kematian pada 1 November.
Namun, badan statistik nasional Rusia, Rosstat, yang memiliki definisi kematian COVID-19 yang lebih luas, mengatakan pada akhir September bahwa jumlah kematian hampir 450.000.

Setelah Rusia, Ukraina dan Rumania adalah dua negara di Eropa dengan jumlah kematian harian tertinggi - rata-rata 546 dan 442 kematian per hari masing-masing, selama tujuh hari terakhir.

Amerika Latin dan Karibia adalah wilayah paling mematikan di dunia (1.521.193 kematian sejak awal pandemi). Namun, jumlah kematian harian, saat ini sekitar 840, telah menurun sejak Mei lalu.

Di Amerika Serikat, rata-rata lebih dari 1.400 kematian dicatat setiap hari selama tujuh hari terakhir, turun 15 persen dari minggu sebelumnya. Dengan total 746.747 kematian sejauh ini, negara ini menanggung dampak pandemi terberat di dunia.

WHO memperkirakan bahwa jumlah korban meninggal sebenarnya dari pandemi ini bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi dari catatan resmi, karena kelebihan kematian yang secara langsung dan tidak langsung terkait dengan COVID-19.

Majalah The Economist menyimpulkan sekitar 17 juta orang telah meninggal karena infeksi virus Corona.

"Angka ini tampaknya lebih kredibel bagi saya," kata ahli epidemiologi Pasteur Institute, Profesor Arnaud Fontanet kepada AFP.

Meski begitu, jumlah kematian ini lebih rendah daripada pandemi bersejarah lainnya, seperti flu Spanyol yang menewaskan 50-100 juta orang pada 1918-1919.

 https://news.detik.com/internasional/d-5792958/jumlah-kematian-akibat-corona-di-dunia-tembus-5-juta-as-tertinggi.

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner