Rabu, 24 Agustus 2022 9:53:48 WIB

Ada satu kesenian wayang yang berasal dari masyarakat Tionghoa Bernama wayang potehi
Sosial Budaya

Agsan

banner

Wayang Potehi. (Antara Foto/Risky Andrianto)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Sebagai salah satu seni pertunjukan tradisional khas Indonesia,  wayang merupakan warisan dari masa lampau. Selain dipengaruhi kebudayaan Jawa dan Hindu, ternyata ada satu kesenian wayang yang berasal dari masyarakat Tionghoa Bernama wayang potehi.

Menurut Pegiat Rumah Cinta Wayang, Dwi Woro Retno, wayang potehi sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang sudah hampir punah.

"Kedatangannya di Indonesia melalui suatu perjalanan panjang dari abad ke-5 dan kemudian punah ketika Presiden Soeharto melarang kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Namun, demikian adalah satu keberuntungan ketika Presiden Gus Dur menghapus larangan itu dan wayang potehi kembali hadir hanya sayangnya para pelakunya sudah mulai sepuh," ungkap Dwi Woro, dikutip dari Kumparan.

Dwi menjelaskan, wayang potehi sendiri berasal dari kata "pou" yang berarti kain, "te" atau kantong, dan "hi" yang berarti wayang. Sesuai namanya, wayang potehi merupakan wayang boneka yang terbuat dari kain.

Dalam praktiknya, sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain.

"Biasanya wayang potehi digelar di klenteng-klenteng dan menjadi salah satu kegiatan ritual bagi masyarakat Tionghoa," lanjut Dwi.

Menurut catatan sejarah, diperkirakan kesenian ini sudah ada pada masa Dinasti Jin (265-420 Masehi) dan berkembang pada Dinasti Song (960-1279). Adapun wayang potehi masuk ke Indonesia melalui orang-orang Tionghoa yang dating ke Nusantara pada sekitar abad 16 sampai 19.

Bukan sekadar seni pertunjukan, wayang potehi bagi etnik Tionghoa memiliki fungsi sosial serta ritual. Tidak berbeda dengan wayang-wayang lain di Indonesia.

Dulunya wayang potehi hanya memainkan lakon-lakon yang berasal dari kisah klasik Tiongkok, seperti legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok, terutama jika dimainkan di kelenteng. Akan tetapi saat ini wayang potehi sudah mengambil cerita-cerita di luar kisah klasik.

Pada masa masuknya pertama kali di Nusantara, wayang potehi dimainkan dalam dialek Hokkian. Seiring dengan perkembangan zaman, wayang ini pun kemudian juga dimainkan dalam bahasa Indonesia.

Sayangnya, wayang potehi kini berada diambang kepunahan karena para pelakunya yang sudah berada pada usia senja. Ia juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah menginisiasi program heritage virtual tour untuk memperkenalkan wayang potehi ke khalayak yang lebih luas. dan yang penting juga wayang sebagai warisan dunia yang sudah ditetapkan oleh UNESCO.

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner