Sabtu, 18 Maret 2023 9:25:43 WIB
Pakar Strategi: Seluruh Eropa Dilanda Bencana Perang kalau F-16 berbendera Ukraina diterbangkan pilot AS
International
Korja/Endro
F-16 Fighting Falcon adalah pesawat tempur multi peran yang kompak, sangat agresif saat bermanuver, dan telah membuktikan dirinya dalam pertempuran udara-ke-udara dan serangan udara-ke-permukaan. Jet ini menyediakan sistem senjata kinerja tinggi yang relatif murah untuk Amerika Serikat dan negara-negara sekutu. (Foto: Google Sites)
WASHINGTON, Radio Bharata Online - Seperti banyak diberitakan, ada potensi pertempuran hebat dalam musim semi ini di kancah perang Rusia-Ukraina.
Pakar strategi dan teknologi keamanan dari Pusat Kebijakan Keamanan dan Institut Yorktown, Amerika Serikat (AS), Stephen Bryen, baru-baru ini menulis di Asia Times, hasilnya sulit diprediksi, karena pemain luar mungkin ikut campur, terutama pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Bryen menuturkan, sekutu diperkirakan akan menggunakan berbagai taktik untuk memukul Rusia, termasuk menerjunkan pilot-pilot Angkatan Udara AS dan NATO dengan pesawat tempur F-16 berbendera Ukraina.
Ukraina akan bekerja penuh dalam operasi semacam itu, dan bergantung pada intelijen dan kekuatan udara AS. Tidak ada cukup waktu untuk melatih pilot Ukraina menggunakan F-16, dan tidak ada cadangan F-16 terbaru untuk digunakan dalam pertempuran, kecuali tentu saja, skuadron tempur AS ikut bergabung.
Orang dapat berspekulasi, F-16 akan dicat dengan lambang Ukraina dan diterbangkan oleh pilot AS atau NATO. Pesawat-pesawat ini akan beroperasi sebagai aset stand off, menembakkan senjata udara-ke-udara dan udara-ke-darat jarak jauh.
Masih menurut Bryan, F-16 dapat menargetkan kendaraan lapis baja, pusat komando, formasi pasukan, karavan, jammers, dan radar pertahanan udara Rusia.
Dia menjelaskan, itu semua dilakukan karena Moskow akan menggunakan kekuatan besar yang telah mereka siapkan, antara 200.000 hingga 300.000 pasukan. Salah satu teori menyebutkan, mereka akan bergerak keluar dari selatan dan timur untuk mengepung dan menjebak pasukan Ukraina.
Perkiraaan lain adalah bahwa mereka akan menyerang Kyiv dari tiga sisi (yakni selatan, timur dan utara). Ini mungkin taruhan terbaik mereka, tetapi patut dipertanyakan apakah Moskow memiliki kekuatan untuk melakukan hal itu, atau mobilitas yang cukup untuk menghindari serangan balik Ukraina.
Bryen melanjutkan, kapal pengangkut berbendera AS, Liberty Pride telah berlayar ke pelabuhan Alexandroupolis, Yunani, membawa peralatan militer yang ditujukan untuk pasukan NATO.
AS memasok sejumlah besar perlengkapan perang, termasuk peralatan jembatan yang dapat mendukung tank Leopard II asal Jerman, yang beratnya lebih dari 62 ton.
Menurut Bryan, serangan Ukraina yang melibatkan partisipasi langsung NATO, akan tampak bagi Rusia sebagai kesempatan untuk memulai peperangan.
Sulit dikatakan bagaimana Rusia menanggapi tantangan langsung. Namun reaksi Rusia yang paling mungkin adalah menyerang area berkumpul sekutu di Polandia dan Rumania, dan hampir pasti mentargetkan lapangan terbang yang mendukung perang.
Dia mengatakan, ahli strategi Rusia berpendapat bahwa militer Polandia mungkin juga akan bergerak ke Ukraina, mungkin mengambil Lviv (Lvov) atau kota lainnya, sebagai rencana cadangan bahwa serangan Ukraina mungkin gagal, atau jika Rusia berhasil menggulingkan pemerintahan Kyiv.
Jika ramalan pada dua serangan musim semi ini mendekati benar, dan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kedua serangan sedang dipersiapkan, maka Eropa berada di ambang bencana besar. (Korja)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB