Rabu, 21 Juni 2023 14:47:57 WIB

Kewajiban pindai kode QR di restoran kecewakan pelanggan Lansia
Sosial Budaya

Endro

banner

Ilustrasi Scanning QR Code

BEIJING, Radio Bharata Online - Memindai kode QR untuk memesan dan membayar makanan, kini menjadi hal yang lumrah di restoran-restoran di Tiongkok, karena meningkatkan efisiensi dengan menghemat waktu dan sumber daya, termasuk tenaga kerja.

Sebagian besar restoran, dengan cepat beradaptasi dengan transformasi digital ini.  Beberapa diantaranya bahkan telah sepenuhnya menghilangkan menu cetak dan metode pembayaran konvensional.  Namun kewajiban memindai kode QR juga memicu ketidakpuasan di antara sebagian pelanggan seperti lansia, yang tidak terlalu paham dengan teknologi. Sementara adopsi kode QR mungkin sangat menarik bagi Generasi Z dan milenial.

Sementara lompatan digital telah menimbulkan kekhawatiran pelanggaran privasi, karena seringkali wajib untuk masuk ke akun restoran menggunakan nomor telepon atau WeChat.

Di Shanghai, pasangan lansia baru-baru ini ditolak dari sebuah restoran karena mereka tidak memiliki smartphone untuk memindai kode QR.

Sang suami, yang bermarga Xia, mengatakan kepada Xinmin Evening News (XEN) yang berbasis di Shanghai, bahwa ketika mereka pergi ke restoran Kwei Mun Lung, seorang pelayan meminta mereka untuk memindai kode QR di meja mereka untuk memesan. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak paham teknologi, pelayan kedua memberi tahu mereka bahwa memindai kode adalah satu-satunya cara untuk memesan makanan. Lantas pasangan itupun meninggalkan restoran dengan kecewa.

Kepada XEN, Xia mengatakan bahwa dirinya terlalu tua untuk semua itu. Mereka membayar tunai untuk bahan makanan, naik kereta bawah tanah, dan makan. Xia dan istrinya yang berusia 80-an, tidak memiliki ponsel yang dapat memindai kode.

Kunjungan lapangan oleh XEN mengungkapkan, bahwa setiap pengunjung harus menyetujui syarat dan ketentuan, mendaftar secara online sebagai anggota di restoran tersebut, dan kemudian melakukan pemesanan menggunakan kode QR.

Pelayan menegaskan bahwa restoran tidak menawarkan menu cetak, dan memindai kode adalah "satu-satunya cara" untuk memesan.  Menurut pelayan, restoran rantai lain di Shanghai semuanya memiliki kebijakan yang sama.

Pada hari Kamis, jaringan restoran Kwei Mun Lung mengeluarkan pernyataan di akun media sosialnya, dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada pasangan lansia tersebut. Dikatakan bahwa restorannya kini telah dilengkapi dengan menu cetak, dan pelayan akan membantu pengunjung memesan dengan cara konvensional.

Pernyataan lebih lanjut mengatakan bahwa pengunjung tidak perlu memberikan informasi pribadi mereka untuk keanggotaan, atau mengikuti akun media sosial restoran jika mereka memesan makanan menggunakan metode pemindaian kode QR.

Selain itu, Kacamata pembesar akan diberikan kepada pelanggan lansia, atau mereka yang kesulitan membaca menu yang dicetak. (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner