Kamis, 19 Januari 2023 18:42:45 WIB

15 Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Sosial Budaya

masmo - Bharata Online

banner

Kue Keranjang salah satu kuliner khas dan harus ada pas Imlek

Bagi keluarga Tionghoa, Imlek merupakan salah satu perayaan yang cukup dinanti-nanti. Imlek tahun ini jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023.  

Saat merayakan Imlek, keluarga Tionghoa biasa menghabiskan waktu bersama. Selain sembahyang, mereka juga menyantap hidangan khas Imlek bersama keluarga dan kerabat dekat. Beberapa hidangan Imlek memiliki filosofi di baliknya. Berikut makanan khas Imlek beserta penjelasan maknanya.  

1. Siu Mie atau Mi Goreng


Siu Mie atau Mi Panjang ialah salah satu hidangan yang harus ada dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Dalam tradisi Tiongkok, dilarang untuk memasak dan menyajikan mi yang terpotong. Pasalnya Siu Mie atau Mi Goreng merupakan lambang umur yang panjang. Jika terpotong maka akan memperpendek usia.  

2. Kue Keranjang 


Kurang lengkap rasanya jika merayakan Imlek tanpa Kue Keranjang. Kue yang teksturnya mirip dengan dodol ini memiliki makna yang cukup dalam, yakni melambang harapan kelurga supaya dapat bersatu dan hidup rukun. Kue Keranjang biasanya disusun bertumpuk. Tumpukan ini juga memiliki makna khusus, yaitu lambang pendapatan, posisi, dan pertumbuhan anak-anak agar lebih baik daripada tahun sebelumnya.  

3. Yu Sheng 


Yu Sheng merupakan salada yang berisi irisan halus sayuran dan buah. Ada juga yang menambahkan ikan Salmon maupun ikan Tuna di atas Yu Sheng.  Hidangan ini memiliki makna keberuntungan bagi yang mempercayainya. Saat menikmati Yu Sheng, setiap anggota keluarga harus mengangkat Yu Sheng setinggi mungkin.  Semakin tinggi seseorang mengangkatnya, makin besar pula kemungkinan harapan mereka terkabul.  

4. Bebek atau Ayam


Dalam perayan Imlek, bebek atau ayam biasanya dimasak dan disajikan secara utuh tanpa dipotong-potong. Hidangan ini melambangkan kesetiaan dan ketaatan. Pasalnya dalam budaya Tiongkok sendiri, bebek atau ayam disebut-sebut sebagai hewan yang bersifat serakah. Itulah sebabnya, bebek dan ayam disajikan saat perayaan Imlek. Tujuannya agar yang menyantapnya terhindar dari sifat buruk tersebut.  

5. Sup Delapan Bentuk (Eight Treasure Soup)


Disebut sup delapan bentuk karena makanan khas Imlek ini memang terbuat menggunakan delapan bahan dasar. Beberapa bahan yang digunakan ialah Teripang, Jamur Tungku, Ikan, Udang, Perut Ikan, Kerang Kering, Abalone, Jamur Hitam, Kacang Ginko, dan Biji Lotus.  Filosofi dari sup delapan bentuk ini adalah adanya harapan dari usaha atau bisnis supaya lebih berkembang pesat di tahun yang baru. 

6. Ikan


Sama halnya dengan Bebek atau Ayam, Ikan juga mesti disajikan utuh tanpa dipotong. Secara filosofis, hidangan ini menandakan kelimpahan dan kesatuan keluarga. Di Indonesia sendiri biasanya yang disajikan ialah Ikan Bandeng, tapi bisa juga diganti jenis ikan lainnya. Ikan ini umumnya dimasak dengan cara dikukus lalu diberi saus sederhana di sampingnya, biasanya asam manis atau kecap.

7. Kue Mangkok


Selain kue keranjang, Imlek juga identik dengan Kue Mangkok. Kue ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar tepung beras. Umumnya Kue Mangkok diletakkan di bagian paling atas saat menyusun Kue Keranjang. Hidangannya pun dibuat berwarna-warni yang memang identik dengan Imlek. Konon, semakin banyak kelopak dari Kue Mangkok yang dimakan, makin beruntung juga kita di tahun berikut.

8. Manisan dan Permen


Biasanya manisan dikemas dalam wadah berbentuk segitiga delapan yang disebut  Tray of Togetherness.  Dalam satu wadah umumnya berisi banyak manisan serta melambangkan makna khusus juga. Melon lambangkan perkembangan dan kesehatan Kelapa kering lambangkan persahabatan dan kesatuan  Jeruk lambangkan kemakmuran Lengkeng lambangkan banyak anak  Biji teratai lambangkan kesuburan  Leci lambang ikatan keluarga yang kuat  Kacang tanah lambang panjang umur Semangka merah lambangkan kebahagiaan dan kejujuran

9. Dumpling (Jiaozi)


Dumpling merupakan simbol dari reuni keluarga yang juga mewakili lambang kemakmuran karena bentuknya mirip dengan uang Tiongkok kuno.  Biasanya dumpling diisi dengan daging babi giling atau daging sapi yang juga dicampur dengan sayuran seperti rebus, kubis, dan daun bawang.  Cara menikmatinya, dumpling dicelupkan pada kecap asin yang dicampur dengan jahe. 

10. Jeruk Mandarin


Jeruk Mandarin merupakan salah satu buah yang identik dengan perayaan Imlek.  Konon jeruk ini melambangkan kemakmuran rejeki yang selalu bertumbuh. Ada pula yang menyebut bahwa jeruk Mandarin merupakan simbol kehidupan dan kesejahteraan.

11. Lumpia atau Spring Roll 


Spring roll merupakan lambang kekayaan kerena bentuknya mirip dengan batangan emas.  Dalam perayaan Imlek, spring roll biasa diisi dengan irisan daging babi, udang, jamur hitam, tauge, dan kucai.  Cara menikmatinya ialah dengan mencocol spring roll pada kuah yang terbuat dari saus tiram, arak beras, kecap asin, dan minyak wijen.  

12. Kue Lapis Legit


Di keluarga Tionghoa Indonesia, kue Lapis Legit juga tidak pernah lupa dihidangkan saat Imlek. Menurut kepercayaan, kue ini dilambangkan sebagai rezeki yang berlimpah.  

13. Kue Tang Yuang


Kue Tang Yuang atau bola-bola ketan juga kerap dihidangkan saat perayaan Imlek.  Kue ini merupakan makanan ringan yang berbentuk bulat dan dibuat dengan tepung ketang. Biasanya disajikan bersama dengan kuah jahe yang hangat.  Filosofi dari hidangannya sendiri ialah sebagai pengikat atau perekat keluarga dan kerabat. Baiknya nikmati kue tang yuang selagi hangat supaya makin nikmat rasanya. 

14. Telur Rebus dalam Teh 


Pernah lihat telur berwarna hitam yang disajikan saat perayaan Imlek? Ini sebetulnya merupakan telur yang direbus dengan kecap asin dan teh.  Rasanya terbilang unik dan berbeda dengan telur rebus biasanya. Telur rebus ini dimaknai sebagai simbol kesuburan.  

15. Babi Panggang 


Kurang lengkap rasanya jika perayaan Imlek tidak ada daging babi. Namun selain dipanggang, daging babi juga dapat dihidangkan bersama saus asam manis.  Konon dengan mengonsumsi daging babi saat Imlek, kita akan diberi keberuntungan karena babi diibaratkan sebagai kantung yang menampung rezeki.  Namun, ada pula yang mengibaratkan bahwa babi merupakan hewan yang malas. Sehingga dengan mengonsumsinya kita akan terhindar dari kemalasan. (Dari berbagai sumber)

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner