Beijing, Radio Bharata Online - Forum Xiangshan Beijing ke-12 resmi dibuka pada hari Kamis (18/9) di Pusat Konvensi Internasional Beijing, menyoroti seruan untuk kerja sama multilateral yang lebih kuat dan upaya konkret untuk menjaga perdamaian global.
Mengusung tema "Meneguhkan Ketertiban Internasional dan Mempromosikan Pembangunan yang Damai", forum itu telah menarik lebih dari 1.800 perwakilan resmi, akademisi, dan pengamat dari lebih dari 100 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Berlangsung dari 17 hingga 19 September 2025, acara ini berfungsi sebagai platform untuk dialog tentang keamanan global, kerja sama, dan tata kelola.
Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Jun, menyampaikan pidato utama, mendesak kepercayaan militer yang lebih dalam dan aksi bersama untuk menegakkan keamanan internasional. Ia menekankan kesiapan militer Tiongkok untuk bekerja sama dengan semua pihak guna menegakkan keamanan global melalui tindakan konkret, memperkuat koordinasi multilateral, dan meningkatkan mekanisme kerja sama guna membangun masa depan bersama bagi umat manusia.
Dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia, Dong menyerukan pentingnya menjaga keadilan historis, mendorong pemahaman yang akurat tentang Perang Dunia II, dan membangun konsensus internasional yang luas.
Ia menambahkan bahwa militer Tiongkok tetap berkomitmen untuk mempertahankan kesetaraan kedaulatan, mendukung tatanan internasional pascaperang, memperkuat multilateralisme, menjaga kepentingan bersama, dan bersama-sama memajukan reformasi untuk meningkatkan tata kelola global.
Forum ini menampilkan empat sesi pleno dan delapan sesi paralel, beserta dialog tingkat tinggi, seminar pemuda untuk perwira dan akademisi militer, dan diskusi akademis tertutup. Forum ini juga mencakup wawancara, pengarahan khusus, pameran, dan kunjungan lapangan, yang bertujuan untuk mendorong pembelajaran bersama antara Tiongkok dan komunitas global.
Para peserta berfokus pada isu-isu seperti bekerja sama untuk menegakkan hasil kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia dan tatanan internasional pascaperang, serta mengeksplorasi cara-cara efektif untuk menyelesaikan konflik.
"Saya pikir Forum Xiangshan tahun ini mungkin salah satu yang terpenting. Saya telah datang ke sini, (sejak) tahun lalu, dan tahun sebelumnya. Tahun ini, saya berbicara tentang anti-fasisme dan tatanan internasional baru karena keluarga saya sangat terlibat dalam [gerakan] melawan fasisme, tetapi juga karena Tiongkok pada dasarnya adalah negara terpenting yang menentang perubahan tatanan internasional yang ada," ujar Jean Christophe Iseux von Pfetten, Ketua Institut Studi Strategis Timur-Barat di Inggris.
Sejak diluncurkan pada tahun 2006, Forum Xiangshan Beijing telah berkembang menjadi platform internasional utama untuk dialog pertahanan dan keamanan.
"Forum Xiangshan Beijing telah diselenggarakan sebanyak 12 kali. Angka '12' adalah angka keberuntungan dalam budaya tradisional Tiongkok, yang melambangkan reinkarnasi dan kelahiran kembali. Angka ini juga menandakan perkembangan Forum Xiangshan Beijing menuju tahap yang lebih tinggi," kata Pan Qinghua, seorang peserta acara tersebut.