BEIJING, Bharata Online - Sastra daring Tiongkok saat ini menarik sekitar 200 juta pembaca aktif luar negeri dari lebih dari 200 negara dan wilayah, terutama yang berada di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Utara.
Menurut Laporan yang dirilis oleh Asosiasi Penulis Tiongkok selama Pekan Sastra Daring Internasional Tiongkok 2025 yang dimulai pada hari Jumat 26 September 2025, pembaca internasional dari berbagai negara menunjukkan preferensi yang beragam.
Di Asia Tenggara, misalnya, pembaca perempuan merupakan mayoritas dan mereka terpesona oleh cerita-cerita yang menampilkan tokoh utama perempuan yang kuat. Pembaca dari Jepang dan Republik Korea, yang tumbuh dalam budaya yang mirip dengan Tiongkok, menyukai novel sejarah, cerita yang berisi pahlawan abadi dan fantasi tentang petualangan dan perang.
Sementara di Eropa dan Amerika Utara, karya-karya yang menampilkan kisah-kisah urban, petualangan, dan cerita detektif, menjadi yang paling populer. Khusus di Amerika Utara, banyak pembaca yang tertarik pada genre yang berfokus pada kultivasi dan keabadian yang terinspirasi oleh Taoisme.
Laporan itu juga menunjukkan volume literatur daring Tiongkok telah mencapai lebih dari 33 juta judul buku pada akhir tahun 2024, naik 7 persen dari tahun ke tahun. Khususnya, penggunaan kecerdasan buatan (AI) mendorong penyebaran literatur daring Tiongkok.
Selain itu penerjemahan berbasis AI juga semakin mempercepat jangkauan dan kecepatan penyebaran literatur daring Tiongkok. Di sebagian besar platform yang relevan, lebih dari separuh karya terjemahan dikerjakan melalui AI, yang mengurangi biaya hingga lebih dari 90 persen. [CGTN]