Selasa, 28 Juni 2022 10:13:13 WIB
Politikus AS Ingin Mencari Keuntungan Kembali dengan Melawan Inisiatif Sabuk dan Jalan
Sosial Budaya
Agsan
Gedung Putih Amerika Serikat
CRI online - Belakangan ini, dalam KTT G7 yang diadakan di Jerman, Presiden AS Joe Biden mengumumkan sebuah inisiatif yang disebut ‘Kemitraan untuk Infrakstruktur dan Investasi Global’ (PGII), menyatakan akan bersama dengan negara anggota G7 mengucurkan dana sejumlah 600 miliar dolar AS untuk investasi infrakstruktur global sebelum tahun 2027, di antaranya, AS akan mengumpulkan dana sebesar 200 miliar dolar AS.
Kedengarannya itu adalah sebuah sebuah rencana besar, namun jika dianalisa secara teliti, tak sulit ditemukan itu adalah sebuah rencana politik yang berniat buruk.
Pertama, dilihat dari motivasinya. Dunia secara umum berpendapat, PGII itu bertujuan untuk melawan inisiatif Sabuk dan Jalan yang diajukan oleh Tiongkok. Setahun yang lalu, KTT G7 pernah mengajukan ‘Kemitraan Membangun Kembali Dunia yang Lebih Indah’ (B3W), berencana mengalokasikan dana sebesar lebih dari 40 triliun dolar AS untuk kebutuhan infrakstruktur negara berkembang. Namun sejauh ini, dana yang dialokasikan proyek terkait hanya sebesar 6 juta dolar AS.
Dapat dilihat, baik B3W maupun PGII adalah pertunjukan politik politikus AS untuk mencoba mencoreng dan merusak Sabuk dan Jalan atas nama pembangunan infrakstruktur.
Dilihat lagi kemampuan sumber dayanya. Dari manakah dana untuk PGII tersebut? AS mengatakan, dalam lima tahun mendatang, mereka akan memobilisasi dana sumbangan, yayasan federal dan investasi swasta sejumlah 200 miliar dolar AS, sedangkan ratusan miliar dolar lainnya mungkin berasal dari bank pembangunan multilateral, badan moneter pembangunan dan sebagainya. Kantor berita Prancis AFP berpendapat, dana proyek ini terutama berasal dari investor swasta, maka sulit dijamin. Maka dari itu dapat dilihat, PGII tersebut kemungkinan besar adalah sebuah trik yang kembali dimainkan AS untuk mencari keuntungan.
AS seharusnya jelas, mengapa inisiatif Sabuk dan Jalan disambut oleh 100 lebih negara, karena Tiongkok bersedia berbagi peluang pembangunan yang saling menguntungkan dan menang bersama dengan dunia, perusahaan Tiongkok mengumpulkan kekuatan selama puluhan tahun di bidang teknologi, skala dan kecepatan dan Tiongkok melakukan upaya gigih dengan mengucurkan dana dalam jumlah besar dalam proyek kerja sama penting.
Menurut statistik Bank Dunia, kini negara-negara berkembang masih menghadapi kekurangan dana infrakstruktur yang sangat besar, jika politikus AS sungguh-sungguh bersedia memberikan bantuan dana, tentu saja itu adalah hal yang baik. Namun jika rencana pembangunan infrakstruktur yang mereka ajukan hanya bertujuan untuk membentuk lingkaran kecil untuk main Game Zero-Sum, maka berapa pun banyaknya istilah baru yang mereka ciptakan tetap sulit mengelabui orang lain dan pasti akan gagal sejak awalnya.
https://indonesian.cri.cn/2022/06/28/ARTIqTYMDhfywSrIoKtoZjup220628.shtml
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
