BEIJING, Radio Bharata Online – Anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) mengatakan, Tiongkok harus mempercepat pengembangan drone dan teknologi tak berawak, dan melakukan upaya untuk meningkatkan daya saing global sektor wahana nir awaknya.
Spesialis penerbangan Tang Changhong, anggota Komite Nasional CPPCC, bersama anggota lain dari sektor penerbangan, mengusulkan agar pihak berwenang mengoptimalkan mekanisme akses pasar, dan mempercepat pengembangan sistem tak berawak negara itu.
Proposal tersebut menyoroti kebutuhan untuk memperluas skenario aplikasi untuk sistem tak berawak, seperti uji coba sistem operasi tak berawak di kota-kota, serta meningkatkan komunikasi antar drone, kapal, dan kendaraan tak berawak.
Selain itu, sistem peraturan yang terkait dengan kebijakan, standar, pengujian, pemrosesan data, dan pengoperasian harus disiapkan dalam periode yang sama.
Dalam sebuah wawancara dengan Global Times, Tang mengatakan, industri sistem tak berawak adalah tataran tinggi teknologi mutakhir di antara para pesaing global, dan akan membuat perbedaan besar bagi perkembangan masyarakat, ekonomi, dan militer.
Namun masih ada kekurangan, diantaranya penerapan skenario dan koordinasi dengan industri lain yang belum terintegrasi.
Tang percaya bahwa teknologi tak berawak Tiongkok yang diwakili oleh drone, sudah kompetitif secara global, dan selaras dengan strategi pembangunan negara yang menargetkan industri baru.
Shu Zhenjie, seorang ahli penerbangan, mengatakan kepada Global Times bahwa keunggulan industri drone Tiongkok saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Koordinasi antar berbagai bidang teknologi seperti peralatan penerbangan, komunikasi 5G, kecerdasan buatan, dan big data akan menjadi fokus di tengah ekspansi industri ini.
Shu mengatakan bahwa panduan penerapan teknologi terkait drone di sektor logistik dan pemetaan, akan mendorong pengembangan industri dengan fokus pada kualitas tinggi. (GT)