Rabu, 13 Oktober 2021 1:19:53 WIB
Ribuan Nakes AS Akan Mogok Kerja di Tengah Pandemi Corona
Sosial Budaya
Agsan
Ilustrasi (dok. AP Photo/John Minchillo)
California - Ribuan tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah rumah sakit di Oregon dan California, Amerika Serikat (AS), berencana mogok kerja jika pembicaraan soal kontrak kerja gagal mencapai kesepakatan. Mogok kerja massal ini direncanakan di tengah besarnya beban kerja akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Selasa (12/10/2021), mogok kerja massal ini direncanakan oleh ribuan nakes yang bekerja pada jaringan fasilitas kesehatan Kaiser Permanente yang ada di negara bagian Oregon dan California.
Perundingan dengan manajemen Kaiser Permanente fokus membahas isu penting seperti jumlah staf rumah sakit dan gaji untuk para perawat dan tenaga lainnya yang ada di garis depan pandemi Corona. Voting menunjukkan ribuan nakes memberikan lampu hijau untuk mogok kerja jika perundingan itu gagal.
"Para pekerja layanan kesehatan mencapai rekor tingkat kelelahan setelah 20 bulan pandemi COVID," sebut Presiden United Steelworkers (USW), Michael Barnett, di California Selatan.
Baca juga:
Belum Juga Divaksin Corona, Ribuan Nakes New York Terancam Dipecat
Menurut pernyataan USW, sekitar 31.000 anggota asosiasi tersebut yang bekerja di fasilitas Kaiser Permanente California Selatan memilih dengan suara mayoritas untuk memberikan wewenang kepada pemimpin serikat kerja untuk menyerukan mogok kerja massal.
USW dengan United Nurses Associations of California/Union of Health Care Professionals mewakili para nakes tersebut.
Di Oregon, menurut Federation of Nurses and Health Professionals, nyaris 3.400 nakes juga memilih dengan suara mayoritas untuk mogok massal.
"Ini merupakan voting otorisasi mogok kerja yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menunjukkan persatuan total di antara pekerja Kaiser untuk menggelar mogok kerja terkait isu-isu seperti penempatan staf yang aman, perawatan pasien dan kontrak yang adil," sebut Federation of Nurses and Health Professionals dalam pernyataannya.
Dengan mogok kerja mendapatkan lampu hijau, maka para pemimpin serikat pekerja bisa meminta para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya kapan saja, namun harus memberikan pemberitahuan 10 hari sebelumnya kepada manajemen Kaiser Permanente.
"Kami mendorong manajemen Kaiser Permanente untuk berunding dan membahas kontrak yang adil untuk mengatasi kekurangan staf yang kronis dan persoalan keamanan, daripada memaksa pekerja ke dalam perselisihan kerja dengan bersikeras menerapkan langkah penghematan biasa yang berbahaya," sebut Barnett.
Dalam tanggapannya, Wakil Presiden Senior Divisi Sumber Daya Manusia pada Kaiser Permanente, Arlene Peasnall, menyatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan pembahasan kontrak dengan cepat dan secara adil.
"Kami meminta agar para pegawai kami menolak seruan untuk meninggalkan para pasien yang membutuhkan mereka," ucap Peasnall kepada AFP. "Jika terjadi penghentian kinerja, fasilitas-fasilitas kami akan dikelola oleh para dokter bersama manajer dan staf darurat yang terlatih dan berpengalaman," imbuhnya.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB