Sabtu, 10 Agustus 2024 11:23:30 WIB

Selama Olimpiade

Olahraga

Eko Satrio Wibowo

Shanghai, Radio Bharata Online - Delegasi Olimpiade Tiongkok telah mendapatkan dukungan teknologi tinggi di Olimpiade Paris 2024 yang sedang berlangsung. Pasalnya, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah diintegrasikan ke dalam sistem analisis performa atletik tim, yang memberikan dimensi baru pada strategi olahraga saat mereka berupaya meraih kejayaan di ibu kota Prancis.

Pendekatan mutakhir ini telah dipelopori oleh tim yang berdedikasi di laboratorium utama Administrasi Umum Olahraga untuk analisis taktik olahraga di Universitas Olahraga Shanghai, yang menawarkan dukungan teknologi dan taktik kepada para pemain basket 3x3 Tiongkok.

Selama Olimpiade, tim menggunakan platform analisis performa basket AI, yang menggunakan model AI untuk statistik data dan pemrosesan video pertandingan. Ini memberikan wawasan penting untuk memungkinkan tim menyempurnakan latihan mereka dan membentuk rencana pertandingan yang kompetitif.

Tim beroperasi dalam dua bagian, yakni pengembang front-end merekam video langsung, sementara back-end menganalisis konten tersebut untuk segera menawarkan saran dan strategi untuk pertandingan mendatang.

"Kami telah membangun lingkungan video 3D di stadion, lalu menggunakan algoritme kami untuk merekonstruksi model 3D guna menganalisis performa atletik dan fisik pemain kami dengan cepat. Kemudian dalam rentang waktu sekitar 30 menit hingga satu jam, data kami akan tersedia dan kami dapat memberikannya kembali kepada tim, atlet, dan pelatih kami. Secara langsung, Anda dapat melihat performa atlet, termasuk tekanan yang mereka hadapi, gerakan, dan kecepatan mereka. Khusus untuk bola basket 3x3 yang mungkin memiliki beberapa pertandingan dalam satu hari, tim kami dapat memberikan bantuan yang terarah dan saran strategis tentang pemulihan dan penyesuaian serta pengaturan taktis untuk pertandingan berikutnya atau pertandingan keesokan harinya," jelas Zhang Mingxin, Kepala tim bola basket di bawah Sekolah Performa Atletik universitas tersebut.

Penerapan teknologi AI dalam peran penting ini, dan kemampuannya untuk mengumpulkan dan menganalisis intensitas atlet tanpa perlu atlet menggunakan sensor yang dapat dikenakan, telah membantu memberikan data yang lebih tepat untuk pengambilan keputusan sekaligus memungkinkan para pesaing untuk berkonsentrasi pada permainan mereka tanpa hambatan.

"Melalui visi komputer dan penangkapan gerak 3D, kami telah menyadari perekaman intensitas lari atlet dalam adegan ruang 3D tanpa mengenakan gawai tertentu. Misalnya, dengan mengukur arah, jarak, percepatan, dan perpindahan larinya, kami dapat menghitung intensitas waktu nyata atlet dalam permainan melalui rumus-rumus ini. Melalui metode seperti itu, kami benar-benar dapat membuat analisis yang sesuai untuk menguntungkan lawan. Jadi setelah pertandingan, kami tidak hanya dapat melihat intensitas kami sendiri, tetapi juga melihat potensi perbedaan antara lawan dan kami," kata Cheng Peng, seorang eksekutif perusahaan ilmiah dan teknis.

Analisis video yang digerakkan oleh AI, dikombinasikan dengan algoritma unik, memberikan dukungan teknis bagi atlet dan pelatih, yang menandai tren signifikan dalam pengembangan olahraga.

"Analisis performa olahraga tradisional atau analisis teknis dan taktis memiliki kekurangan karena memerlukan waktu yang lama untuk menerima umpan balik. Namun, dengan dukungan teknologi AI, kita tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi umpan balik kita, tetapi juga, berdasarkan karakteristik AI secara menyeluruh, kita bahkan dapat menemukan beberapa masalah dalam performa olahraga atau aspek taktis yang sebelumnya kita abaikan. Oleh karena itu, hal ini juga menimbulkan tuntutan baru pada pelatihan bakat kita," kata Wang Ran, Wakil Dekan Sekolah Performa Atletik.

Komentar