Senin, 17 Juli 2023 10:16:32 WIB
Perubahan demografis di Tiongkok
Sosial Budaya
Endro
Tiongkok perlu membangun masyarakat yang ramah pernikahan (Ilustrasi China Daily)
BEIJING, Radio Bharata Online - Editorial China Daily dalam catatannya menyebutkan, tahun ini menandai dua tahun sejak Tiongkok mengadopsi kebijakan tiga anak, yang memungkinkan pasangan memiliki tiga anak, dengan tujuan untuk mengoptimalkan struktur demografis negara dan mencapai pembangunan populasi jangka panjang yang seimbang. Kebijakan dan langkah-langkah pendukung, berfokus pada penguatan layanan pengasuhan anak dan pengurangan biaya melahirkan anak.
Tingkat perkawinan dan kesuburan di Tiongkok telah menjadi masalah yang lebih memprihatinkan akhir-akhir ini karena pertumbuhan populasi yang negatif, tenaga kerja yang menyusut, dan populasi yang menua yang meningkat pesat.
Menurut Kementerian Urusan Sipil, jumlah pernikahan di Tiongkok pada tahun 2022 adalah 6,83 juta, merupakan yang terendah sejak 1986. Ini juga menandai tahun kesembilan berturut-turut, penurunan pernikahan sejak mencapai angka tertinggi baru-baru ini sebesar 13,46 juta pada tahun 2013.
Data terbaru menyoroti masalah kompleks tingkat kesuburan yang rendah dan pertumbuhan populasi yang negatif.
Di Tiongkok, perkawinan dan kelahiran bukan hanya menjadi masalah pribadi, tetapi juga masalah nasional yang kritis, karena terkait dengan keseluruhan pembangunan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Tren demografi Tiongkok adalah salah satu tingkat pernikahan yang rendah, bahkan tingkat kesuburan yang lebih rendah, dan populasi penuaan yang meningkat pesat.
Situasinya menjadi semakin, karena banyak orang memutuskan untuk menikah dan memiliki anak di usia yang lebih tua. Kaum muda saat ini cenderung membangun karir mereka sebelum memulai sebuah keluarga. Banyak pasangan bahkan memutuskan untuk tidak memiliki anak, meningkatkan jumlah keluarga berpenghasilan ganda tanpa anak.
Tiongkok memasuki fase tingkat kesuburan rendah yang tidak dapat diubah pada awal 1990-an, yang telah menciptakan tantangan demografis yang signifikan. Bahkan keputusan pemerintah untuk semakin melonggarkan kebijakan Keluarga Berencana, dengan membolehkan semua pasangan memiliki tiga anak, belum membuahkan hasil yang diinginkan.
Data sensus nasional ketujuh menunjukkan bahwa ukuran keluarga rata-rata, turun di bawah tiga individu, menandakan munculnya masyarakat yang bercirikan sarang kosong dan individu tunggal di negara berpenduduk lebih dari 1,4 miliar orang.
Pada saat yang sama, penurunan populasi menjadi semakin serius. Populasi usia kerja (usia antara 16 dan 59 tahun) telah menurun puluhan juta sejak 2012, karena penurunan tingkat kesuburan total. Faktor lain yang menjadi perhatian adalah rasio jenis kelamin yang tidak seimbang, dengan penurunan lebih lanjut dalam populasi perempuan.
Dengan kebijakan dua anak dan tiga anak yang tidak membuahkan hasil yang diinginkan, Tiongkok belum mampu membalikkan tren penurunan kelahiran baru yang menurun sejak 2017. Padahal, tahun lalu, jumlah kelahiran baru, mencapai angka terendah dalam sejarah sebesar 9,56 juta, yang berarti turun 1,06 juta tahun-ke-tahun, dengan total populasi menurun sebesar 850.000, menandai permulaan pertumbuhan yang negatif.
Maka penting untuk segera mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh tren ini, dengan mendorong kaum muda untuk menikah pada usia yang dianggap ideal, dan memiliki dua hingga tiga anak. Namun untuk itu, pemerintah harus menawarkan sejumlah subsidi kepada pasangan dengan dua atau tiga anak, terutama subsidi untuk pendidikan. (China Daily)
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB