Kamis, 10 Juli 2025 14:56:38 WIB

Forum Peradaban Dunia di Tiongkok Timur Fasilitasi Dialog Lintas Budaya
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Riccardo Pozzo, seorang Profesor di Universitas Tor Vergata (CMG)

Qufu, Radio Bharata Online - Para peserta Forum Nishan ke-11 tentang Peradaban Dunia memuji peran vital forum tersebut dalam mendorong pertukaran lintas budaya dalam skala besar, menekankan "dialog peradaban" sebagai hal yang esensial untuk membina persatuan dan perdamaian global.

Forum Nishan ke-11 tentang Peradaban Dunia resmi dibuka pada hari Rabu (9/7) di Qufu, tempat kelahiran filsuf Tiongkok terkemuka Konfusius, di Provinsi Shandong, Tiongkok timur.

Dengan tema "Keindahan dalam Keberagaman: Memupuk Pemahaman Antar Peradaban untuk Modernisasi Global", forum dua hari ini telah mempertemukan lebih dari 560 tamu dari lebih dari 70 negara dan wilayah di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, termasuk wawancara tingkat tinggi, pidato utama, dan dialog paralel.

Berbicara di forum tersebut, Sekretaris Komite Provinsi Shandong dari Partai Komunis Tiongkok, Lin Wu, menekankan peran penting Shandong sebagai tempat lahirnya pemikiran Konfusianisme sekaligus gerbang modern untuk dialog antara Timur dan Barat.

"Dengan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan Shandong, kami akan berkolaborasi dengan mitra global untuk memajukan dialog peradaban, merayakan keberagaman sekaligus menjaga warisan budaya bersama kita. Bersama-sama, kita dapat membangun fondasi yang lebih kokoh bagi pembelajaran bersama dan peradaban yang berkembang," ujar Lin.

Banyak peserta memandang forum ini sebagai mercusuar bagi pertukaran dan persatuan budaya. Riccardo Pozzo, seorang Profesor di Universitas Tor Vergata, menggarisbawahi kekuatan pemersatu warisan budaya.

"Kali ini tentang keindahan, dan tentang budaya. Ini tentang warisan budaya. Dan kami percaya bahwa warisan budaya akan menyatukan dunia dan akan menjadi dasar perdamaian," kata Pozzo.

Peserta lainnya menekankan pentingnya dialog dan koneksi antarperadaban dalam memupuk saling pengertian.

"Saya pikir sangat penting untuk beralih dari hubungan internasional ke dialog peradaban. (Dalam) hubungan internasional, Anda biasanya terlibat dalam isu-isu ekonomi dan budaya. Namun, dengan dialog peradaban, Anda beralih ke sejarah bersama, ke nilai-nilai, ke keluarga, ke perbedaan-perbedaan ini, yang memanusiakan wacana. Jadi, beralih dari dialog geopolitik ke dialog geokultural adalah hal yang luar biasa," jelas Roger T. Ames, Wakil Direktur Komite Akademik Forum Nishan.

"Saya sangat menikmati mengamati hubungan antar peradaban dan perbandingannya," tutur Benjamin W. Robers, Profesor Madya di Universitas Durham.

Para penyelenggara forum juga memamerkan publikasi-publikasi tentang kebijaksanaan Konfusianisme, yang bertujuan untuk merevitalisasi budaya Konfusianisme tradisional dengan interpretasi dan ekspresi modern, sehingga berkontribusi pada konsensus budaya global tentang filsafat kuno ini.

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner