Senin, 10 Mei 2021 7:11:6 WIB
Israel Tunda Sidang Penggusuran Paksa Warga Palestina
Sosial Budaya
Kinar Lestari
Ilustrasi bendera Israel. (AFP PHOTO / THOMAS COEX)
Mahkamah Agung Israel menunda sidang penggusuran paksa sejumlah warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Mereka akan menetapkan tanggal sidang baru dalam kurun waktu 30 hari.
\r\n\r\nMengutip CNN, Mahkamah Agung mengatakan sidang yang seharusnya berlangsung pada hari ini, Senin (10/5) dibatalkan atas permintaan Jaksa Agung Israel.
\r\n\r\nSebelumnya, pengadilan menyatakan akan mendengar banding dari pihak keluarga Palestina mengenai penggusuran yang menimpa di Yerusalem Timur.
\r\n\r\nSebuah organisasi pro-pemukiman, Nahalat Shimon menggunakan undang-undang tahun 1970 untuk menyatakan bahwa pemilik tanah Palestina saat ini harus digusur, dan memberikan propertinya kepada orang Yahudi Israel.
\r\n\r\nWarga Palestina mengatakan undang-undang restitusi di Israel itu tak adil lantaran tidak memiliki kekuatan hukum untuk mengklaim kembali properti mereka yang hilang dari keluarga Israel pada akhir 1940-an.
\r\n\r\nPada Jumat lalu, Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengatakan UU tersebut diterapkan dengan cara yang diskriminatif.
\r\n\r\nMereka juga menyebut pemindahan warga sipil Israel ke tanah yang diduduki melanggar hukum humaniter internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
\r\n\r\nKetegangan terus meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat selama bulan Ramadan akibat penggusuran yang dilakukan otoritas Israel di wilayah tersebut.
\r\n\r\nBentrokan antara warga Palestina dan kepolisian Israel itu terjadi hampir setiap malam di Sheikh Jarrah. Di lingkungan itu, terdapat banyak keluarga warga Palestina yang menghadapi penggusuran.
\r\n\r\nMenurut catatan Palang Merah Palestina, setidaknya 100 warga terluka selama kerusuhan pada Sabtu (8/5) malam.
\r\n\r\nDalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Israel, menyebut situasi di Sheikh Jarrah sebagai perselisihan lahan.
\r\n\r\n"Sayangnya, Otoritas Palestina dan kelompok teror Palestina menampilkan perselisihan real-estate antara pihak-pihak swasta, sebagai alasan nasionalistik, untuk memicu kekerasan di Yerusalem," kata kementerian itu, Sabtu (8/5).
\r\n\r\nSementara itu, menurut kantor berita resmi Palestina, para pemimpin dan institusi Palestina, termasuk Dewan Nasional Palestina, menggambarkan penggusuran terhadap penduduknya dari rumah mereka di Yerusalem Timur sebagai tindakan "pembersihan etnis" yang bertujuan "mencederai kota suci."
\r\n\r\nSebagian besar komunitas internasional menganggap Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan, dan Palestina melihatnya sebagai ibu kota negara masa depan.
\r\n\r\nTetapi Israel bersikeras ingin menjaga kota tetap bersatu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, menolak ide bahwa bagian mana pun dapat diduduki.
\r\n\r\nSituasi di Sheikh Jarrah telah menarik perhatian dunia, salah satunya Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
\r\n\r\n"Kami sangat prihatin mengenai potensi penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem, banyak yang telah tinggal di rumah mereka selama beberapa generasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
\r\n\r\nAS menyerukan parah pihak menghindari langkah yang memperburuk ketegangan atau membawa keduanya semakin jauh dari perdamaian.
\r\n\r\n"(hal) ini termasuk penggusuran di Yerusalem Timur, aktivitas permukiman, pembongkaran rumah, dan tindakan terorisme," katanya.
\r\n\r\nTak hanya AS, Sekjen PBB Antonio Guterres meminta Israel menahan diri dan menghormati kebebasan berkumpul.
\r\n\r\nHal itu disampaikan juru Bicara PBB, Stephane Dujarric dalam pernyataan resminya pada hari Minggu (9/5).
\r\n\r\nGuterres, lanjut Dujarric mendesak agar status quo di tempat-tempat suci itu ditegakkan dan dihormati.http://www.cnnindonesia.com
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB