Havana, Radio Bharata Online - Sebuah pabrik perakitan mobil di Havana, yang dijalankan bersama oleh Tiongkok dan Kuba, berhasil meningkatkan produksi kendaraan listrik/Electric Vehicle (EV). Pemerintah Kuba berharap EV akan membantu mengatasi masalah polusi di pulau itu dan mengganti mobil tua yang membutuhkan suku cadang yang sulit ditemukan.
Sekarang, EV menjadi lebih umum di jalanan Kuba. Bukan hal yang aneh jika melihat EV berdampingan dengan mobil tua Amerika Serikat (AS) dan era Soviet. Ribuan orang Kuba beralih ke moda transportasi listrik karena biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan sanksi ekonomi AS.
Sebagai bagian dari kerja sama bilateral antara Beijing dan Havana, Tianjin Dongxing China dan perusahaan Minerva Kuba mengoperasikan jalur perakitan mobil listrik dan skuter bersama yang disebut VEDCA untuk mendukung upaya transportasi energi bersih Kuba.
"Kami memproduksi peralatan yang membantu pengangkutan penumpang dan kargo di dalam negeri, dan kendaraan ini tidak menggunakan bahan bakar fosil, sehingga pemerintah menganggap proyek ini sangat penting dan memberi kami dukungan untuk meningkatkan layanan ini bagi masyarakat," kata Julio Perez, direktur pabrik VEDCA.
Perez juga mengatakan bahwa pabrik yang dioperasikan oleh sekitar 60 pekerja itu telah memproduksi 5.000 kendaraan listrik dalam waktu sekitar satu tahun, dan hasilnya diperkirakan akan terus meningkat.
"Manfaat yang didapat negara dari kendaraan listrik ini adalah membantu mobilitas masyarakat di tengah tantangan transportasi. Mereka sangat membantu menyelesaikan banyak masalah," kata Yaneisy Betancour, Operator VEDCA.
Skuter, kendaraan roda tiga, dan model EV terjangkau lainnya memungkinkan penduduk berkeliling kota. Mereka membutuhkan lebih sedikit perawatan daripada kendaraan yang ditenagai oleh mesin gas.
"Kendaraan ini memudahkan untuk bepergian ke berbagai tempat seperti pergi bekerja dan membawa putri kami ke pusat penitipan anak. Kami juga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim karena menggunakan listrik, sehingga emisi gas nol," kata seorang penduduk, Johan Navarro.
Kuba juga mendorong penggunaan peralatan energi bersih sebagai bagian dari rencana lingkungan nasional yang ditujukan untuk mengembangkan sumber energi terbarukan. Output Kuba dari energi terbarukan hanya lima persen. Sisanya dihasilkan dari bahan bakar fosil.
Jumlah kendaraan listrik dan hibrida yang berjalan di jalanan Kuba diperkirakan akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Para pejabat berharap itu bisa menjadi moda transportasi alternatif sekaligus mengurangi polusi.