Senin, 19 Februari 2024 11:38:47 WIB
Angka pernikahan di Tiongkok meningkat pada tahun 2023
Sosial Budaya
Endro
Buku Nikah di Tiongkok. FOTO; VCG
BEIJING, Radio Bharata Online - Jumlah pencatatan pernikahan di banyak tempat di Tiongkok pada tahun 2023, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, menandai peningkatan pertama dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Departemen Urusan Sipil Provinsi Jiangsu, 453.852 pasangan mendaftarkan pernikahan di Provinsi Jiangsu Tiongkok Timur, pada tahun 2023.
Sebelumnya jumlah pencatatan perkawinan mengalami penurunan dari tahun ke tahun pada tahun 2019 hingga tahun 2022, namun kembali meningkat pada tahun 2023, dengan laju pertumbuhan sekitar 10,08 persen dibandingkan tahun 2022.
Data tersebut juga menunjukkan rata-rata usia pencatatan perkawinan di Jiangsu pada tahun 2023 adalah 31,39 tahun, dengan rata-rata usia laki-laki 32,02 tahun, dan usia perempuan 30,75 tahun.
Secara spesifik, rata-rata usia kawin pertama di provinsi ini adalah 27,76 tahun, dengan laki-laki 28,48 tahun dan perempuan 26,97 tahun.
Sedangkan rata-rata usia kawin kembali di provinsi ini, adalah 38,33 tahun, dengan kawin kedua adalah 41,77 tahun.
Di Huabei, Provinsi Anhui Tiongkok Timur, menurut pemerintah setempat, 21.179 pasangan telah mendaftarkan pernikahan mereka pada tahun 2023, meningkat 91,87% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, di Kota Liuyang, Provinsi Hunan, Tiongkok Tengah, terdapat 5.443 pasangan yang mendaftarkan pernikahan pada tahun 2023, yang merupakan peningkatan pertama sejak tahun 2015, dengan tambahan 458 pasangan dibandingkan tahun 2022.
Zhang Jian, direktur pusat pencatatan pernikahan biro urusan sipil setempat mengatakan, bahwa sejak tahun 1989, angka kelahiran di Liuyang telah menurun, dan tren ini terus berlanjut selama hampir 30 tahun.
Penurunan angka kelahiran telah menyebabkan penurunan jumlah calon perkawinan yang memenuhi syarat, yang merupakan alasan utama terus menurunnya jumlah perkawinan dalam beberapa tahun terakhir.
Zhang mengatakan, 2023 adalah tahun pemulihan dan pembangunan ekonomi pasca epidemi. Permintaan pernikahan yang tertunda selama epidemi telah dilepaskan, dan penerapan serangkaian kebijakan yang mendorong pernikahan dan melahirkan dalam beberapa tahun terakhir, juga telah mendorong antusiasme masyarakat terhadap pernikahan dan melahirkan. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB