Beijing, Bharata Online - Perdagangan harus dilakukan dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan tidak boleh dijadikan alat "senjata" untuk keuntungan sepihak, ujar ekonom ternama Tiongkok, Justin Yifu Lin, pada hari Senin (27/10).
Lin, yang juga Dekan Institut Ekonomi Struktural Baru di Universitas Peking, menyampaikan pernyataan tersebut saat mengomentari perundingan perdagangan Tiongkok-AS terbaru, yang diselenggarakan pada hari Sabtu (25/10) dan Minggu (26/10) di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah menghadiri Forum Lanting tentang Peningkatan Tata Kelola Global untuk Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama bagi Kemanusiaan di Beijing.
"Kami tentu berharap (perdagangan) dapat terus berlanjut dalam globalisasi di bawah kerangka WTO. Perdagangan tidak boleh menjadi senjata atau dijadikan senjata dalam perdagangan untuk keuntungan sepihak guna memaksa negara atau kawasan lain mengorbankan kepentingan mereka," ujarnya.