Beijing, Bharata Online - Bank sentral Tiongkok akan terus bekerja sama dengan otoritas penegak hukum untuk menindak perdagangan dan spekulasi mata uang virtual domestik, ujar Pan Gongsheng, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC), pada Konferensi Tahunan Financial Street Forum 2025, Senin (27/10).
Dibuka pada hari Senin (27/10) di Beijing, acara itu berfokus pada perkembangan keuangan global di era inovasi, transformasi, dan restrukturisasi. Acara ini mempertemukan lebih dari 400 tamu dari lebih dari 30 negara dan wilayah, termasuk perwakilan dari bank sentral Tiongkok, regulator internasional, dan pakar ekonomi, untuk membahas perkembangan dan kerja sama keuangan global.
Pan mengatakan bahwa meskipun stablecoin yang diterbitkan oleh lembaga pasar terus bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini masih dalam tahap awal pengembangan.
"Sebagai aktivitas keuangan, stablecoin saat ini masih belum memenuhi beberapa persyaratan dasar seperti verifikasi identitas nasabah dan anti-pencucian uang. Hal ini justru memperparah celah dalam regulasi keuangan global seperti pencucian uang, transfer dana lintas batas ilegal, dan pendanaan terorisme. Hal ini juga meningkatkan spekulasi pasar, meningkatkan kerentanan sistem keuangan global, dan berdampak pada kedaulatan moneter beberapa negara berkembang," ujar Pan.
Pan mengatakan bahwa PBOC, bersama otoritas terkait, telah menerbitkan serangkaian dokumen kebijakan sejak 2017 untuk mencegah dan mengatasi risiko terkait. "Kebijakan-kebijakan ini masih berlaku," katanya.
"Ke depannya, PBOC akan terus bekerja sama dengan otoritas penegak hukum untuk menindak tegas aktivitas perdagangan dan spekulasi mata uang virtual domestik, sehingga menjaga ketertiban ekonomi dan keuangan. Sementara itu, kami akan memantau secara ketat dan menilai perkembangan stablecoin di luar negeri secara dinamis," ujar Pan.