Beijing, Bharata Online - Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC), melakukan operasi reverse repo langsung senilai 600 miliar yuan (sekitar 1.393 triliun rupiah) pada hari Rabu (15/10) untuk menjaga likuiditas yang memadai dalam sistem perbankan.

Menurut bank sentral Tiongkok tersebut, operasi itu dilakukan dengan jumlah tetap melalui penawaran suku bunga, dengan penawaran pemenang ditentukan pada berbagai tingkat harga. Operasi ini memiliki tenor enam bulan atau 182 hari.

Karena 500 miliar yuan (sekitar 1.161 triliun rupiah) dari reverse repo langsung enam bulan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2025, operasi ini akan menghasilkan peningkatan 100 miliar yuan (sekitar 232 triliun rupiah) dalam jumlah reverse repo langsung enam bulan yang beredar untuk bulan tersebut.

Ini menandai bulan kelima berturut-turut bank sentral Tiongkok telah menyuntikkan likuiditas tambahan dengan melakukan operasi reverse repo langsung.

Operasi repo terbalik langsung, sebuah instrumen yang diperkenalkan bank sentral Tiongkok pada Oktober 2024 untuk mengelola likuiditas dalam sistem perbankan nasional, dilakukan setiap bulan dengan tenor tidak lebih dari satu tahun.

Operasi ini telah memperkaya perangkat kebijakan moneter negara, melengkapi langkah-langkah sebelumnya seperti repo sementara, repo terbalik sementara, dan jual beli obligasi negara.