Jumat, 17 Mei 2024 13:57:12 WIB

Jubir: Popularitas Produk Energi Baru Tiongkok Berasal dari Inovasi yang Inovatif dan Adaptasi Pasar
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Popularitas produk energi baru Tiongkok di pasar global berasal dari inovasi dan adaptasi pasar yang inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen, daripada didorong oleh subsidi pemerintah, yang mewujudkan prinsip pasar survival of the fittest, kata He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, pada hari Kamis (16/5).

Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah tekun melakukan riset dan pengembangan di sektor energi baru selama lebih dari dua dekade. Melalui persaingan pasar yang ketat, mereka telah membentuk keunggulan unik, He mengatakan pada konferensi pers reguler, tidak ada pasar energi baru Tiongkok yang sepenuhnya kompetitif, yang menghasilkan "kelangsungan hidup yang terkuat" dan kemunculan berkelanjutan perusahaan dan produk berkualitas tinggi.

Berkenaan dengan kebijakan subsidi industri, He Yadong mengatakan bahwa praktik-praktik seperti itu berasal dari Barat, dan secara luas diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia.

Kebijakan subsidi industri Tiongkok mematuhi aturan WTO dan mematuhi prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan non-diskriminasi, lanjutnya, seraya menambahkan bahwa semua perusahaan yang beroperasi di Tiongkok dapat menikmati manfaat yang sama.

"Sebaliknya, Amerika Serikat dan Eropa telah secara signifikan meningkatkan subsidi dalam beberapa tahun terakhir, menerapkan praktik eksklusif dan diskriminatif yang masif, dan membuat berbagai hambatan untuk menghalangi produk Tiongkok memasuki pasar yang relevan. Ini adalah praktik proteksionisme yang melanggar prinsip-prinsip dasar WTO," ujar Jubir tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa produk energi baru Tiongkok merupakan kontribusi, bukan ancaman bagi dunia, "menambahkan bahwa produk energi baru berkualitas tinggi dari negara tersebut telah memperkaya pasokan global, mempromosikan proses hijau dan rendah karbon, dan membantu mencapai tujuan Perjanjian Paris.

Diperkirakan bahwa setiap kendaraan energi baru mengurangi emisi karbon sekitar 1,66 ton per tahun. Tiongkok mengekspor 1,2 juta kendaraan energi baru pada tahun 2023, yang akan membantu mengurangi emisi karbon sekitar dua juta ton per tahun.

Perkembangan industri energi baru Tiongkok telah mendorong penerapan dan industrialisasi teknologi hijau, digital, kecerdasan buatan, dan teknologi lainnya secara luas, serta melahirkan teknologi baru, yang menambah momentum pertumbuhan baru bagi ekonomi global.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner