Sabtu, 27 April 2024 12:49:43 WIB
Pejabat: Klaim "Kelebihan Kapasitas" Menunjukkan Upaya AS untuk Menekan Perkembangan Tiongkok
International
Eko Satrio Wibowo
Yang Tao, Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Narasi "kelebihan kapasitas" AS terhadap Tiongkok adalah manifestasi lain dari upayanya untuk menekan perkembangan Tiongkok, kata seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri pada hari Jum'at (26/4), dan menambahkan bahwa "kelebihan" tersebut terletak pada kecemasan AS dan bukan pada produksi Tiongkok.
Klaim "kelebihan kapasitas Tiongkok" adalah narasi palsu yang dibuat oleh Amerika Serikat, kata Yang Tao, Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada hari Jum'at (26/4).
Yang mengkritik Amerika Serikat karena terlibat dalam persaingan tidak sehat, dengan mengutip CHIPS dan Science Act.
"Ketika berbicara tentang praktik non-pasar dan persaingan tidak sehat, orang-orang dapat melihat CHIPS dan Science Act yang diperkenalkan oleh Amerika Serikat dua tahun lalu. Undang-undang ini tidak hanya melibatkan subsidi eksplisit tetapi juga berisi ketentuan-ketentuan yang eksklusif dan diskriminatif. Apakah hal ini dapat dianggap sebagai perilaku pasar? Selain itu, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi ilegal kepada lebih dari 1.500 entitas dan individu Tiongkok dengan berbagai dalih. Apakah ini persaingan yang adil?" kata Yang.
Lebih lanjut Yang menekankan bahwa keunggulan Tiongkok di sektor-sektor seperti kendaraan energi baru, baterai lithium, dan produk fotovoltaik, bukanlah hasil dari subsidi melainkan inovasi teknologi.
"Keunggulan Tiongkok di sektor-sektor seperti kendaraan energi baru, baterai lithium, dan produk fotovoltaik bukanlah hasil dari subsidi pemerintah, melainkan hasil dari permintaan pasar global, inovasi teknologi, dan kompetisi penuh. Produk energi baru berkualitas tinggi dari Tiongkok telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu berbagai negara untuk mempercepat transisi hijau, mengatasi perubahan iklim, dan mengurangi tekanan inflasi. Klaim AS tentang 'kelebihan kapasitas' bukanlah kesimpulan yang didasarkan pada definisi pasar, tetapi merupakan narasi palsu yang dibuat oleh Amerika Serikat. Ini adalah manifestasi lain dari proteksionisme AS dan niatnya untuk menekan perkembangan Tiongkok. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan seseorang, mungkin bukan kapasitas produksi Tiongkok yang berlebihan, melainkan kecemasan Amerika Serikat," jelas Yang.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB