Kamis, 22 Mei 2025 9:35:46 WIB

Perjanjian Pandemi WHO Didorong Oleh Sains Menuju Kesiapsiagaan Global
Kesehatan

Endro

banner

Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbicara tentang penerapan Perjanjian Pandemi WHO di Jenewa, Swiss, 20 Mei 2025. /VCG

JENEWA, Radio Bharata Online - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengadopsi Perjanjian Pandemi baru pada hari Selasa, yang berpuncak pada lebih dari tiga tahun negosiasi yang intensif. 

Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebutnya sebagai "kemenangan bagi kesehatan masyarakat, sains, dan aksi multilateral." 

Perjanjian ini pada dasarnya berakar pada kemajuan ilmiah dan teknologi, yang dirancang untuk mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi krisis kesehatan global di masa mendatang.

Prinsip utama perjanjian ini adalah pendekatan "Kesehatan Tunggal" yang komprehensif. 

Kerangka kerja ini mengakui saling ketergantungan kritis antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, yang secara proaktif memantau pemicu pandemi potensial di titik temu mereka.  

Dengan meningkatkan pengawasan terhadap hewan, perjanjian ini berupaya untuk menurunkan risiko penularan virus ke manusia, sehingga memperkuat deteksi dini dan tindakan pengendalian, untuk penyakit menular yang baru muncul.

Sistem Akses Patogen dan Pembagian Manfaat (Pathogen Access and Benefit-Sharing - PABS) yang diusulkan, merupakan inti dari ambisi ilmiah perjanjian tersebut. 

Platform inovatif ini dirancang untuk berbagi data dan sampel patogen dengan cepat, termasuk informasi sekuensing genomik yang penting untuk deteksi cepat, dan percepatan tindakan penanggulangan medis.

Perjanjian juga menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, dengan mengakui peran penting sains, dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. 

Perjanjian ini menganjurkan pendekatan "selalu aktif", yang memastikan bahwa infrastruktur penting, laboratorium, jaringan, dan kemampuan uji klinis selalu tersedia, mudah diakses, dan dapat ditingkatkan kapan saja terutama selama pandemi. (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner