Jingdezhen, Bharata Online - Seni tradisional Tiongkok menjadi pusat perhatian di Pameran Keramik Internasional Jingdezhen Tiongkok 2025, yang diselenggarakan di kota yang dikenal sebagai "ibu kota porselen" itu, dan berhasil memukau pengunjung dari seluruh dunia karena pesonanya yang memikat.
Acara yang baru saja selesai itu berlangsung dari 18 hingga 22 Oktober 2025 di Jingdezhen, Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur, dengan 530 peserta pameran dari lebih dari 30 negara, termasuk Italia, Jerman, dan Rusia, serta lebih dari 1.000 pembeli, di antaranya lebih dari 200 pembeli internasional.
Kawasan industri pariwisata budaya Ciyuanjing merupakan salah satu pasar keramik yang unik di pameran ini, yang mempertemukan para perajin dari berbagai negara beserta karya seni keramik mereka, dan sejumlah benda yang tercantum dalam daftar warisan budaya takbenda.
Sambil membeli keramik unik, pengunjung juga dapat duduk di kios-kios untuk merasakan keseruan berkreasi.
Salah satu kios yang sangat populer menampilkan benda warisan budaya takbenda dari Nanchang, ibu kota provinsi Jiangxi, yang dikenal sebagai "Zanxiang" -- menempa relief tiga dimensi dan desain kerawang ke dalam pelat logam, yang kemudian digunakan sebagai tatahan. Banyak pengunjung yang takjub dengan betapa sulitnya menciptakan karya seni yang begitu indah.
Pasar ini juga menawarkan kegembiraan membuat tembikar. Pengunjung dapat bebas menunjukkan kreativitas mereka dengan mendesain di atas keramik kosong dan menciptakan karya unik mereka sendiri.
"Cangkir-cangkir di salah satu kios di dalam tampak bagus, sangat istimewa, dan baru," kata seorang pengunjung bernama Ge Mingxin.
Di pasar ini, pengunjung dapat menikmati kesenangan berbelanja yang santai sekaligus merasakan pesona budaya yang abadi dan energi yang semarak dari "ibu kota porselen" yang berusia ribuan tahun. Bagi pengunjung mancanegara dan pelaku bisnis di pameran, pengalaman langsung dengan pameran keramik Tiongkok mengungkap pesona unik seni Tiongkok.
"Saya dari Iran dan telah tinggal di Shanghai selama hampir sepuluh tahun. Saya pikir semua orang asing harus datang ke sini untuk melihat pabrik-pabriknya, bagaimana barang-barang diproduksi, dan apa yang membuat produk-produk di sini istimewa," ujar Mary, seorang manajer merek kerajinan tangan Iran.