Selasa, 22 April 2025 11:0:42 WIB
Dinilai Ganggu Stabilitas Kawasan, Tiongkok Kecam Latihan Militer AS dan Filipina
International
Metrotvnews

atihan militer Amerika Serikat dan Filipina picu kecaman Tiongkok. Foto: Anadolu
BEIJING, Radio Bharata Online - Pemerintah Tiongkok mengkritik keras latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Filipina, yang dimulai pada Senin 21 April 2025. Tiongkok menyebut kegiatan tersebut sebagai ancaman bagi stabilitas strategis regional, serta potensi pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik.
Dalam pernyataan resmi di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, menuduh Filipina bekerja sama dengan negara luar, untuk melakukan latihan militer berskala besar yang melibatkan berbagai jenis senjata strategis dan taktis.
Guo, seperti dikutip Anadolu, Selasa 22 April 2025 mengatakan, Filipina, bersama negara eksternal, telah menggelar latihan militer besar, memperkenalkan dan menempatkan sistem persenjataan strategis, yang secara serius mengganggu stabilitas kawasan dan merugikan prospek pertumbuhan ekonomi regional.
Latihan tahunan bertajuk “Balikatan” yang berarti “bahu membahu” tahun ini melibatkan sekitar 18.000 personel dari kedua negara. Lokasi utama berada di Selat Luzon, wilayah strategis yang memisahkan Pulau Luzon di Filipina dan Taiwan. Latihan ini berlangsung dari 21 April hingga 9 Mei.
Beijing juga menyoroti keterlibatan pasukan asing di dekat Taiwan, yang menurut Tiongkok merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayahnya. Guo menegaskan bahwa isu Taiwan adalah urusan internal Tiongkok, dan menyampaikan peringatan keras kepada negara-negara yang mencoba memanfaatkannya untuk kepentingan militer.
Guo juga memperingatkan bahwa segala bentuk provokasi terkait Taiwan akan berdampak serius. Siapa pun yang bermain api, pada akhirnya akan membakar dirinya sendiri.
Latihan Balikatan tahun ini dilangsungkan di tengah meningkatnya gesekan geopolitik di Laut Tiongkok Selatan, serta meningkatnya sensitivitas atas situasi di Selat Taiwan. (Metrotvnews)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
