Senin, 24 Februari 2025 12:52:53 WIB

Pernyataannya muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai diktator karena tidak menyelenggarakan pemilu di bawah darurat militer
International

AP Wira

banner

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy /foto CGTN

JAKARTA, Radio Bharata Online - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu bahwa ia bersedia segera meninggalkan jabatannya jika hal itu menjamin perdamaian atau keanggotaan NATO. 

Pernyataannya muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai "diktator" karena tidak menyelenggarakan pemilu di bawah darurat militer. Sementara itu, laporan menunjukkan Ukraina mungkin menghadapi tekanan untuk menyelenggarakan pemilu sebelum kesepakatan damai apa pun. Philip Crowther melaporkan dari Kyiv.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyebut peluang perdamaian di Ukraina terbuka setelah adanya pertemuan langsung pejabat tinggi Amerika Serikat dan Rusia.

Wang Yi juga menegaskan sikap Tiongkok terhadap krisis Ukraina yaitu selalu menyerukan penyelesaian krisis yang cepat dan damai dan telah secara aktif mempromosikan perundingan damai sejalan dengan empat poin dari Presiden Xi Jinping tentang apa yang harus dilakukan. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner