Kamis, 5 Juni 2025 11:54:3 WIB

Perusahaan Energi Tiongkok Berkontribusi pada Perlindungan Ekosistem Mangrove di Indonesia
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Budi Darma Sumapraja, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten (CMG)

Banten, Radio Bharata Online - Komitmen selama delapan tahun dari Tiongkok untuk memastikan perlindungan ekologi dan pembangkitan listrik telah menghasilkan hutan bakau yang tumbuh subur dan proyek pembangkit listrik termal yang luas yang hidup berdampingan secara harmonis di provinsi Banten, Indonesia, meskipun pembangkit tersebut menggunakan batu bara kotor.

Tumbuh di sepanjang garis pantai tepat di sebelah proyek Jawa No. 7, pembangkit listrik termal unit tunggal terbesar di Indonesia, hutan bakau itu telah mengalami peningkatan luas hampir empat kali lipat dari sebelumnya hanya lima hektar sejak 2017. Saat ini, hutan tersebut memiliki keanekaragaman burung dan spesies hewan liar lainnya, yang memainkan peran penting sebagai perisai badai alami dan penjaga mata pencaharian pesisir.

Proyek pembangkit listrik tenaga batu bara tersebut merupakan usaha patungan antara China Shenhua Energy Co. Ltd. dan PT Pembangkitan Jawa Bali di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan, dengan investasi sekitar 1,8 miliar dolar AS (sekitar 29,3 triliun rupiah). Pembangunan proyek tersebut dimulai pada tahun 2017 secara bertahap dan pabrik tersebut mulai beroperasi secara komersial pada bulan Desember 2019.

Sebelum pembangunan dimulai, pihak Tiongkok memutuskan untuk memprioritaskan konservasi hutan bakau di sekitarnya dan memastikan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara tersebut tidak akan merusak ekosistem, sebuah langkah yang sejalan dengan tujuan restorasi hutan bakau pemerintah Indonesia.

"Kami telah membangun basis untuk perlindungan spesies flora dan fauna hutan bakau dan memutuskan untuk tidak mengganggu area tempat pohon-pohon tersebut tumbuh. Jadi, kami telah memilih plot lain untuk proyek tersebut, yang berarti biayanya akan lebih tinggi. Namun, kami yakin itu sepadan," kata Zhao Zhigang, Presiden PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali, kepada China Central Television (CCTV) dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Proyek reboisasi bakau telah membuahkan hasil, dengan total luas pohon bertambah tiga kali lipat dalam waktu kurang dari satu dekade.

Proyek pembangkit listrik tenaga batu bara ini juga dirancang untuk meminimalkan emisi yang mencemari karena Indonesia, salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia, menghadapi kebutuhan mendesak untuk adaptasi perubahan iklim.

Di antara desain yang ramah lingkungan adalah sabuk pengangkut tertutup sepanjang 3,6 km untuk pengangkutan batu bara, karena proyek tersebut menghindari sabuk terbuka biasa untuk mengekang emisi debu.

"Sabuk biasa memang terbuka, tetapi seperti yang Anda lihat, sabuk pengangkut kami sepanjang 3,6 km tertutup dalam struktur berbentuk palung. Sabuk ini dirancang untuk melindungi lingkungan," jelsa Zhang Xiongjun, Anggota Staf di Departemen Operasi PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali.

Hasilnya, dorongan berkelanjutan pihak Tiongkok untuk melindungi hutan bakau telah membantu menyediakan peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir setempat melalui perikanan dan ekowisata.

Upaya Tiongkok untuk menghidupkan kembali ekosistem Indonesia yang sangat berharga telah dipuji oleh pemerintah provinsi Banten.

"20 hektare hutan bakau ini sangat penting karena akan membantu mengurangi emisi karbon. Dibandingkan dengan tiga tahun lalu, upaya reboisasi PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali telah berkontribusi pada peningkatan tutupan hutan bakau hingga 50 persen. Pemerintah Banten, termasuk lembaga layanan lingkungan, sangat menghargai peran reboisasi dalam pengembangan industri terkait perlindungan lingkungan," ungkap Budi Darma Sumapraja, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.

Indonesia sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik. Meskipun negara itu telah menetapkan tujuan ambisius untuk beralih ke energi terbarukan dan menghentikan penggunaan batu bara pada tahun 2040, batu bara masih mendominasi sektor kelistrikan negara ini.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner