Sabtu, 27 April 2024 13:2:22 WIB

Tiongkok Menyerukan Penyelidikan Internasional yang Dipimpin PBB atas Ledakan Nord Stream
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Wakil Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB, Geng Shuang (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Jum'at (26/4) menyerukan penyelidikan internasional yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap ledakan pipa Nord Stream pada bulan September 2022.

Lebih dari setahun yang lalu, jaringan pipa Nord Stream yang mengangkut gas alam dari Rusia ke pasar Eropa putus akibat serangkaian ledakan di bawah Laut Baltik dekat Swedia dan Denmark.

Miroslav Jenca, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah dan Amerika, memberi pengarahan pada pertemuan tersebut mengenai kemajuan penyelidikan.

Sudah lebih dari 18 bulan sejak insiden Nord Stream. Sangat disayangkan bahwa tidak ada kesimpulan yang diambil, kata Geng Shuang, Wakil Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB.

Geng mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Tiongkok telah mencatat bahwa Swedia dan Denmark, dua pihak utama yang terlibat dalam insiden tersebut, pada bulan Februari 2024 mengumumkan penghentian penyelidikan khusus negara mereka. Investigasi kedua negara tidak mengungkapkan informasi substantif, tidak mengungkapkan kemajuan konkrit dan menarik kesimpulan yang jelas, sehingga memicu lebih banyak spekulasi dan keraguan di komunitas internasional.

"Setelah lebih dari satu tahun penyelidikan, tidak ada kebenaran yang terungkap, dan hanya sedikit informasi yang diberikan. Dengan situasi yang ada, kita tidak bisa tidak mencurigai adanya agenda tersembunyi di balik penolakan terhadap penyelidikan internasional, sambil menyesali potensi penutupan dan hilangnya sejumlah bukti yang meyakinkan. Kami mengulangi seruan kami untuk meluncurkan penyelidikan internasional yang dipimpin PBB untuk mengungkap kebenaran kepada dunia," kata Geng.

Rusia adalah pihak utama dalam ledakan pipa Nord Stream. Tiongkok menyerukan negara-negara terkait untuk secara aktif berkomunikasi dan bekerja sama dengan Rusia dan bersama-sama menyelidiki insiden tersebut. Mengenai masalah Nord Stream, penting untuk menghindari standar ganda dalam komunitas internasional, dan khususnya di Dewan Keamanan, katanya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner