Rabu, 9 April 2025 11:45:27 WIB

Tim Penyelamat Tiongkok Kembali ke Rumah Usai Bertugas di Myanmar
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Para Anggota Tim Penyelamat Tiongkok yang Bertugas dalam Operasi Bantuan di Myanmar (CMG)

Nay Pyi Taw, Radio Bharata Online - Tiga tim penyelamat Tiongkok berangkat dari Myanmar menuju Tiongkok pada hari Rabu (9/4) setelah membantu negara Asia Tenggara tersebut dalam operasi bantuan menyusul gempa bumi dahsyat yang telah menewaskan lebih dari 3.600 orang hingga hari Selasa (8/4).

Menurut pernyataan dari Tim Informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar, jumlah korban tewas akibat gempa bumi telah meningkat menjadi 3.645 di negara tersebut, dengan 5.017 orang terluka dan 148 orang masih hilang hingga pukul 18:00 waktu setempat pada hari Selasa (8/4).

Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengirimkan empat pesawat angkut Y-20 untuk membawa pulang tiga tim penyelamat, yakni Tim Pencarian dan Penyelamatan Tiongkok, Tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional Tiongkok, dan satu tim yang dikirim oleh Daerah Administratif Khusus Hong Kong.

Pesawat Y-20 tersebut tiba dengan gelombang keempat pasokan bantuan kemanusiaan darurat dari Tiongkok, yang meliputi tenda, kantong tidur, kelambu, dan perlengkapan penting lainnya.

Sebelum berangkat, tim penyelamat Tiongkok menyumbangkan tenda, makanan, dan bahan-bahan lain yang tersisa kepada masyarakat setempat yang membutuhkan.

Dua kendaraan penyelamat gempa bumi dan ribuan peralatan yang digunakan oleh tim penyelamat Tiongkok selama operasi juga diangkut kembali ke Tiongkok.

Pada hari Selasa (8/4), Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan bahwa di daerah-daerah yang dilanda gempa bumi di Myanmar, banyak orang tidur di jalanan karena takut bangunan-bangunan akan runtuh.

Mereka juga menghadapi risiko penyakit yang ditularkan melalui air yang semakin meningkat, sementara sistem perawatan kesehatan setempat sudah kewalahan, kata laporan itu.

Laporan PBB baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 17,2 juta orang di Myanmar tinggal di daerah-daerah yang terkena dampak dan sangat membutuhkan makanan, air minum bersih, perawatan medis, dukungan keuangan, dan tempat penampungan darurat.

Laporan itu juga mencatat bahwa lebih dari 500.000 orang saat ini tidak memiliki akses ke layanan kesehatan.

Komentar

Berita Lainnya