Senin, 14 April 2025 12:4:13 WIB
Pengalaman Dokter Vietnam di Tiongkok Berkontribusi pada Persahabatan antara Kedua Bangsa
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo

Tran Thi Oanh, seorang dokter Vietnam di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok (CMG)
Yunnan, Radio Bharata Online - Tran Thi Oanh, seorang dokter Vietnam di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, memberikan "perawatan tanpa batas", menggunakan keahlian medis dan keterampilan dwibahasanya untuk mendekatkan orang-orang di seberang perbatasan Tiongkok-Vietnam.
Selama delapan tahun, Tran telah bekerja di sebuah rumah sakit di Kabupaten Hekou, yang terletak persis di seberang perbatasan dari kampung halamannya di Provinsi Lao Cai, Vietnam.
Dengan bahasa Mandarinnya yang fasih dan penampilannya yang familiar, banyak yang mengira dia penduduk setempat. Setelah lulus dari universitas kedokteran di Yunnan, dia memutuskan untuk tinggal dan bekerja di sana.
"Saya merasa bahagia di sini. Para pemimpin saya, termasuk direktur rumah sakit, sangat mendukung. Dan saya bergaul baik dengan rekan-rekan saya," ungkap Tran.
Namun, Tran mengakui tantangan yang dia hadapi di awal kariernya, khususnya dalam mendapatkan kepercayaan dari pasien yang mempertanyakan kemampuannya sebagai dokter asing yang terlatih dalam bahasa Mandarin.
"'Anda orang asing yang belajar kedokteran dalam bahasa Mandarin. Apakah Anda benar-benar dapat memahaminya? Apakah Anda benar-benar mampu?' Tentu saja, orang-orang akan meragukan hal itu. Ketika saya pertama kali mulai bekerja, banyak pasien yang skeptis, dan saya tidak diterima dengan baik," kenangnya.
Namun, dia tidak menyerah. Setelah bertahun-tahun mengabdi, Tran mengasah keterampilan medisnya, mendapatkan kepercayaan dan pujian dari rekan kerja dan pasien.
Rumah sakit tersebut juga melayani sejumlah besar pasien Vietnam -- sekitar 8.000 pada tahun 2024 saja -- dan Tran memainkan peran yang unik.
"Dia telah memperoleh lisensi praktisi medis di Tiongkok. Selain perannya sebagai dokter, dia juga bertugas sebagai penerjemah yang sangat profesional. Bagaimanapun, rumah sakit kami mengutamakan penyelamatan nyawa. Penerjemahan yang akurat sangat penting, karena ketidakakuratan apa pun dapat memengaruhi perawatan pasien. Sekarang, kami memiliki penerjemah yang berkualifikasi di tim kami," kata Luo Kaikai, Direktur Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Hekou.
Suami Tran, sesama dokter, bekerja di rumah sakit yang sama. Dia sekarang menganggap Hekou sebagai rumah keduanya.
"Saya mengenal tempat ini lebih baik daripada Vietnam sekarang. Saya rasa itu karena saya sudah terbiasa dengan tempat ini seiring berjalannya waktu. Saya punya keluarga kecil di sini, dan saya puas dengan hidup saya," katanya.
Ke depannya, Tran tetap optimis dan siap memberikan kontribusi yang lebih besar.
"Saya akan terus bekerja keras. Pertama dan terutama, saya akan berusaha meningkatkan keterampilan profesional saya, demi masyarakat, baik dari Tiongkok maupun Vietnam, agar mereka bisa mendapatkan layanan yang sangat baik," kata dokter tersebut.
Seperti yang dikatakan Direktur Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Hekou, dokter boleh saja punya kewarganegaraan, tetapi perawatan medis tidak mengenal batas. Dedikasi orang-orang seperti Tran yang terus memupuk persahabatan antara kedua bangsa.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB

TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB

Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB

Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB
