Kamis, 21 Maret 2024 14:40:23 WIB

Tiongkok Desak AS Koreksi Tindakan Kelirunya yang Mengganggu, Menginterogasi dan Memulangkan Warga Tiongkok Tanpa Alasan
Tiongkok

CRI/Angga

banner

Tiongkok Desak AS Koreksi Tindakan Kelirunya yang Mengganggu, Menginterogasi dan Memulangkan Warga Tiongkok Tanpa Alasan

Menanggapi laporan media AS terkait warga Tiongkok yang diinterogasi dan dipulangkan saat memasuki wilayah AS, jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian pada hari Rabu kemarin (20/3) menyatakan, Tiongkok mendesak pihak AS untuk mengoreksi tindakan kelirunya yang mengganggu, menginterogasi dan memulangkan warga Tiongkok tanpa alasan, serta melakukan penyelidikan terhadap kasus terkait dan memberikan penjelasan kepada korban. 

Baru-baru ini, harian AS The Washington Post mewawancarai 6 mahasiswa Tiongkok dan dua sarjana tamu yang diinterogasi bahkan dipulangkan ketika masuk ke wilayah AS. Mereka dengan detail menjelaskan kejadian tersebut. Hal ini telah menarik perhatian di dalam negeri AS.

Ketika menjawab pertanyaan terkait, Lin Jian menyatakan, AS telah berulang kali melakukan penegakan hukum yang diskriminatif, politis dan selektif terhadap mahasiswa Tiongkok yang melanjutkan studi di AS, hal itu telah dengan serius melanggar hak dan kepentingan sah pihak terkait, dan dengan serius mengganggu pertukaran personil yang normal antar kedua negara, berlawanan dengan sikap AS yang menyebut akan mempermudah dan mendukung pertukaran antar masyarakat kedua negara, serta berlawanan dengan harapan bersama rakyat kedua negara untuk mengadakan pertukaran yang bersahabat. 

Lin Jian menekankan, “Kami mendesak pihak AS untuk dengan sungguh-sungguh mendengarkan imbauan berbagai kalangan dari kedua negara, berhenti meracuni lingkungan opini publik dalam hubungan bilateral, mengoreksi tindakan kelirunya yang telah mengganggu, menginterogasi dan memulangkan warga Tiongkok tanpa alasan, serta melakukan penyelidikan terhadap kasus terkait, dan memberikan penjelasan kepada para korban. Tiongkok akan mengambil tindakan yang tegas untuk melindungi hak dan kepentingan sah warga Tiongkok.”
Pewarta : CRI

Komentar

Berita Lainnya