Beijing, Radio Bharata Online - Pernyataan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tentang pembangunan damai dan visinya tentang komunitas global dengan masa depan bersama memiliki makna khusus di tengah dunia yang penuh gejolak, ujar Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, di Beijing pada awal September 202.

Dalam wawancara dengan China Media Group (CMG) yang disiarkan pada hari Jumat (12/9), Vucic mengatakan pesan-pesan yang disampaikan Xi pada pertemuan akbar pada 3 September 2025 untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia sangat penting karena dunia sedang menderita ketidakstabilan akibat konflik di berbagai kawasan.

Berpidato di Mimbar Tiananmen di Beijing, Xi mengatakan Tiongkok akan tetap berkomitmen pada jalur pembangunan damai, dan bergandengan tangan dengan semua bangsa di seluruh dunia dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Vucic menghadiri pertemuan akbar tersebut dan memberikan wawancara kepada CMG keesokan harinya.

"Kami hidup lebih baik, setidaknya sebagian, atau sebagian besar, tetapi setidaknya sebagian karena investasi Tiongkok, dukungan Tiongkok, dan semua yang kami dapatkan dari kerja sama semacam ini. Dan pesan-pesannya merupakan sesuatu yang kami harapkan. Dan dalam Perang Dunia Kedua, bangsa Serbia paling menderita di antara seluruh rakyat Yugoslavia, semua negara Yugoslavia lainnya, dan seluruh wilayah Balkan dan Eropa Tenggara," ujarnya.

"Kami bangga dengan sejarah kami. Tetapi ketika Anda berhasil bertahan, ketika Anda melewati masa-masa tersulit, Anda selalu menekankan pesan-pesan seperti yang ditekankan oleh Presiden Xi. Setelah kehilangan 35 juta orang, beliau tahu betapa pentingnya menjaga dunia tetap tenang dan menjaga perdamaian di seluruh dunia. Itulah sebabnya kami mengharapkan pesan-pesan ini, yang sangat penting di saat ini ketika kita mengalami ketidakstabilan, eskalasi berbagai jenis perang regional di seluruh dunia. Dan inilah mengapa pesan-pesan seperti ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya," ungkap Presiden Serbia itu.

Delapan puluh tahun yang lalu, rakyat Tiongkok dan Serbia bahu-membahu melawan agresor fasis, menjalin ikatan sejarah yang mendalam. Persahabatan erat antara kedua negara kembali bersinar dengan gemilang di era baru.

Serbia adalah negara Eropa Tengah dan Timur pertama yang menjalin kerja sama ekonomi komprehensif dengan Tiongkok, dan merupakan salah satu negara Eropa pertama yang menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalan dengan Tiongkok.

Serbia juga merupakan negara Eropa pertama yang bersama-sama membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk era baru bersama Tiongkok.

Di bawah arahan strategis kedua kepala negara, hubungan Tiongkok-Serbia telah memasuki fase baru perkembangan yang pesat.