Sabtu, 19 April 2025 9:41:13 WIB

Dubes Djauhari: KAA Menginspirasi Kerja Sama Negara Selatan-Selatan
International

Antara

banner

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia periode 2010-2013 Imron Cotan, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, dan Presiden Chinese People's Institute of Foreign Affairs Wang Chao (kiri ke kanan) berbicara dalam "Roundtable Discussion" mengenai Konferensi Asia Afrika di Beijing pada Kamis (17/4). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

BEIJING, Radio Bharata Online - Konferensi Asia Afrika (KAA) dinilai menjadi inspirasi kuat terciptanya kerja sama pembangunan negara-negara Selatan Selatan, atau yang lazim disebut sebagai negara berkembang.

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun di Beijing pada Kamis (17/4) mengatakan, 70 tahun yang lalu 29 negara yang bertemu di Bandung pada 1955, mewakili lebih dari separuh populasi dunia dan hampir sepertiga ekonomi global. Maka diperlukan lebih banyak kerja sama Selatan-Selatan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dubes Djauhari menyampaikan hal tersebut dalam diskusi "The Global South: Carrying Forward the Bandung Spirit, and Marching Together toward Modernization" yang digagas oleh "Chinese People's Institute of Foreign Affairs" (CPIFA) dan KBRI Beijing, dan juga dihadiri sejumlah diplomat dari Liberia, Turki, Sudan, Jepang, Ethiopia, Jordan, India, Syria dan Ghana.

KAA diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Tahun ini menandai peringatan 70 tahun sejak konferensi internasional tersebut berlangsung.

KAA 1955 menghasilkan sepuluh pernyataan prinsip-prinsip dasar yang dikenal sebagai Dasasila Bandung atau "Bandung Principles" yang kemudian menjadi semangat bagi negara-negara Asia dan Afrika menyelesaikan masalah kolonialisme.

Dubes Djauhari mengatakan, KAA tidak hanya menginspirasi sebagai kebijakan, tetapi juga sebagai kemajuan yang dirasakan di lapangan. Negara Selatan-Selatan harus memastikan bahwa dividen pembangunan tidak berhenti di perbatasan negara masing-masing, tetapi menyebar ke luar untuk membantu negara lain, termasuk dengan membuka model pembiayaan alternatif, yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan untuk semua. (Antara)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner