Senin, 10 Juni 2024 14:12:21 WIB
Beberapa model menggambarkan pagoda yang telah mengalami kerusakan sepanjang sejarah
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo

Dr. Kevin Lam, Kurator Seni Tionghoa di Museum Peradaban Asia (CMG)
Singapura, Radio Bharata Online - Sebuah pameran di Singapura menampilkan serangkaian model pagoda Tiongkok kuno yang dibuat dengan tangan, yang menawarkan kepada khalayak internasional sekilas tentang keajaiban arsitektur dan keahlian Tiongkok yang menawan.
Museum Peradaban Asia memiliki koleksi menawan lebih dari 80 model pagoda Tiongkok kuno yang dibuat dengan tangan, yang dibuat ulang secara cermat dari struktur aslinya. Model-model ini memulai debutnya secara internasional pada Pameran Internasional Panama-Pasifik 1915 di San Francisco.
"Ketika pagoda-pagoda ini pertama kali dipamerkan di San Francisco, ini merupakan salah satu momen pertama kalinya Tiongkok modern dan Amerika bersentuhan. Saya rasa hal ini juga menunjukkan posisi modern Singapura sebagai pusat pertukaran antara Timur dan Barat," ujar Dr. Kevin Lam, Kurator Seni Tionghoa di museum ini.
Model-model yang dipamerkan di AS pada tahun 1915 dibuat di bengkel Tushanwan di Shanghai pada saat itu.
Karena keakuratan sejarah dari model-model ini, beberapa di antaranya berfungsi sebagai arsip arsitektur. Salah satu contohnya adalah model "Bunga Naga", pagoda tertua yang masih ada di Shanghai. Replika yang dibuat oleh bengkel Tushanwan berbeda dengan struktur yang ada karena menampilkan banyak detail sejarah yang telah hilang melalui restorasi selama bertahun-tahun.
"Ini adalah Kaiyuan, salah satu pagoda utama di Tiongkok utara. Jadi, apa yang kita lihat dalam model ini adalah bentuknya, formatnya dan juga banyak detail yang ditangkap secara realistis. Sebagai contoh, Anda dapat melihat bahwa ada banyak lubang konstruksi pada permukaan pagoda dan lubang-lubang ini awalnya digunakan untuk menahan balok-balok yang nantinya akan digunakan untuk membangun struktur kayu," kata Lam.
Sang kurator telah memasukkan lukisan-lukisan baru ke dalam dasar model Kaiyuan. Penambahan yang semarak ini, yang seluruhnya merupakan hasil imajinasi sang seniman, menunjukkan perpaduan kreativitas yang menyenangkan.
"Ini adalah 'Pagoda Agung Pembalas Kebaikan' di Nanjing. Hal yang penting dari pagoda ini adalah bahwa pagoda ini adalah menara batu bata, tetapi semuanya dihiasi dengan ubin Liuli, sejenis kaca awal yang oleh banyak orang Barat pada saat itu disebut porselen karena mereka tidak bisa membedakannya. Jadi, begitulah asal mula nama 'Pagoda Porselen' atau 'Menara Porselen'. Meskipun dihancurkan pada pertengahan abad ke-19, bengkel Tushanwan membuat ulang (model) ini berdasarkan sumber visual," jelas Lam.
Beberapa model menggambarkan pagoda yang telah mengalami kerusakan sepanjang sejarah. Karya seni ini tidak hanya mendokumentasikan warisan arsitektur Tiongkok, tetapi juga menjaga ingatan akan struktur kuno ini tetap hidup untuk generasi yang akan datang.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
