Minggu, 20 April 2025 19:26:16 WIB

Provinsi Hubei Luncurkan Pangkalan Uji Perintis untuk Pesawat Ketinggian Rendah
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhou Hanqing, Direktur Kantor Administrasi Bandara Kabupaten Zhushan (CMG)

Hubei, Radio Bharata Online - Provinsi Hubei di Tiongkok tengah meresmikan fasilitas pengujian pesawat terbang ketinggian rendah pertamanya di Bandara Umum Zhushan pada hari Selasa (15/4) lalu, menandai kemajuan signifikan dalam sektor ekonomi dataran rendah yang sedang berkembang di Tiongkok.

Upacara peluncuran tersebut menyaksikan 18 perusahaan terkemuka di dataran rendah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan pemerintah Kabupaten Zhushan.

Sebagai salah satu dari empat bandara umum kategori A1 yang beroperasi di Hubei, Bandara Umum Zhushan telah memantapkan dirinya sebagai tempat pengujian yang ideal dengan kondisi ruang udaranya yang luar biasa dan lingkungan yang stabil untuk uji coba kendaraan udara tak berawak atau unmanned aerial vehicle (UAV).

Fasilitas yang baru diluncurkan ini dilengkapi dengan platform manajemen penerbangan Komunikasi dan Penginderaan Terpadu atau Integrated Communication and Sensing (ICS) yang canggih, didukung oleh teknologi canggih generasi kelima (5G-A) dan mampu mendukung skenario pengujian yang komprehensif untuk UAV mikro, ringan, sedang, dan besar.

"Dengan basis pengujian ini, perusahaan R-D dan manufaktur drone di Provinsi Hubei memiliki akses ke pasar. Ini akan memberikan evaluasi kualitatif produk akhir untuk ekonomi dataran rendah di Kota Shiyan dan bahkan seluruh provinsi, terutama penelitian, pengembangan, manufaktur, dan produksi drone. Ini juga akan menyediakan kapasitas dan cadangan sumber daya untuk skenario pengembangan skala besar ekonomi dataran rendah di Provinsi Hubei," kata Zhou Hanqing, Direktur Kantor Administrasi Bandara Kabupaten Zhushan.

Dua rute penumpang jarak pendek baru juga diumumkan di acara tersebut, yang menghubungkan bandara Zhushan ke Hannan dan Yichang di Hubei.

Proyek ini sejalan dengan dorongan strategis Tiongkok untuk mengembangkan ekonomi dataran rendahnya, yang diperkirakan mencapai dua triliun yuan (sekitar 4.620 triliun rupiah) pada tahun 2030.

Komentar

Berita Lainnya