Sabtu, 17 Mei 2025 11:38:43 WIB
Pakar: Tiongkok dan Uni Eropa Bersatu dalam Tegakkan Perdagangan Global yang Adil di tengah Meningkatnya Ketidakpastian
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Liu Baocheng, Dekan Pusat Etika Bisnis Internasional di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional di Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dan Uni Eropa (UE) memiliki kepentingan yang sama dalam melestarikan sistem perdagangan internasional yang adil dan berdasarkan aturan, terutama mengingat meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, kata Liu Baocheng, Dekan Pusat Etika Bisnis Internasional di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional.
Liu menyampaikan pernyataan tersebut setelah Dialog Ekonomi dan Keuangan Tingkat Tinggi Tiongkok-Prancis ke-10 yang diadakan di Paris pada hari Kamis (15/5).
"Tiongkok dan UE memiliki banyak kesamaan. Pertama, mereka semua percaya bahwa globalisasi akan mengarah pada kemakmuran bersama melalui penerapan keunggulan komparatif dari berbagai negara peserta. Dan mereka juga merupakan pendukung kuat sistem perdagangan internasional yang adil dan berdasarkan aturan, jadi untuk setiap perselisihan dalam perdagangan, hal itu seharusnya benar-benar diselesaikan melalui dialog dengan menghormati satu sama lain dan berdasarkan pada pemahaman, bukan berdasarkan pada kekuatan atau kartu yang dapat dimainkan," kata Liu.
Liu menekankan bahwa Tiongkok dan UE kemungkinan akan semakin selaras karena keduanya berupaya mengurangi ketergantungan mereka yang berlebihan pada Amerika Serikat, yang kebijakan tarifnya baru-baru ini telah secara signifikan mengganggu rantai pasokan global dan merusak norma perdagangan multilateral.
"Mengingat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pemerintahan Trump saat ini, keduanya benar-benar berusaha mengurangi ketergantungan mereka yang berlebihan pada Amerika Serikat dan mencoba mendiversifikasi pasar mereka. Jadi, secara keseluruhan, kami memiliki keyakinan yang sama dan juga praktik serta pendekatan yang sama dalam menangani urusan internasional dan berusaha untuk hadir guna mempertahankan sistem perdagangan multilateral seperti WTO dan menjaga terhadap pendekatan proteksionis dan pendekatan unilateral oleh Amerika Serikat," tambahnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
