Kamis, 10 Juli 2025 11:42:3 WIB

Wahana Antariksa Chang'e-6 Tiongkok Ungkap Sejarah Evolusi Sisi Terjauh Bulan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Animasi Bulan (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Serangkaian temuan penelitian oleh ilmuwan Tiongkok mengenai sampel yang dikumpulkan oleh misi Chang'e-6 dari sisi jauh bulan resmi dirilis pada hari Rabu (9/7) di Beijing dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok atau Chinese Academy of Sciences (CAS), yang mengungkap sejarah evolusi sisi gelap bulan.

Pada tahun 2024, Chang'e-6 menorehkan sejarah dengan membawa 1.935,3 gram sampel sisi jauh bulan kembali ke bumi. Sampel-sampel ini dikumpulkan dari Cekungan Kutub Selatan-Aitken atau South Pole-Aitken (SPA), cekungan terbesar, terdalam, dan tertua di bulan, memberikan kesempatan langka untuk memperjelas perbedaan komposisi antara sisi dekat dan sisi jauh bulan.

Mereka menemukan bukti aktivitas vulkanik di sisi jauh bulan sekitar 4,2 miliar dan 2,8 miliar tahun yang lalu, yang menunjukkan bahwa aktivitas tersebut telah berlangsung setidaknya selama 1,4 miliar tahun.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan memperoleh informasi medan magnet purba dari sisi jauh bulan, yang mengungkap kemungkinan peningkatan intensitas medan magnet bulan sekitar 2,8 miliar tahun yang lalu. Penemuan ini menunjukkan adanya fluktuasi daya penggerak dinamo Bulan.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kadar air di mantel sisi jauh bulan secara signifikan lebih rendah daripada di sisi dekat, yang menunjukkan perbedaan signifikan dalam distribusi air antara kedua belahan tersebut.

Para peneliti juga menemukan untuk pertama kalinya bahwa sumber basal mantel dari cekungan SPA sangat terkuras unsur-unsur yang tidak kompatibel, menggarisbawahi pengaruh besar dari tumbukan besar terhadap evolusi interior dalam bulan.

Para ilmuwan mengatakan Cekungan SPA adalah salah satu dari tiga unit tektonik utama bulan, dengan diameter sekitar 2.500 kilometer. Energi dari tumbukan yang membentuk kawah ini diperkirakan 1 triliun kali lebih besar daripada ledakan bom atom.

Para ahli juga mengatakan pengaruh pasti dari tabrakan masif tersebut terhadap evolusi bulan masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Empat makalah yang diterbitkan di Nature secara sistematis mengungkap, untuk pertama kalinya, dampak dari tumbukan kolosal tersebut, yang menjadi inti dari temuan ini.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner