Kamis, 24 Juli 2025 11:56:36 WIB

Program Tur Malam Hari di Museum-museum Shanghai Tawarkan Pengalaman Budaya yang Mendalam

Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

Shanghai, Radio Bharata Online - Museum-museum di Shanghai telah meluncurkan berbagai paket tur malam hari, menawarkan pengalaman budaya yang imersif untuk menarik pengunjung karena museum tetap menjadi tujuan utama wisatawan musim panas.

Sebanyak 45 museum di Shanghai telah memperpanjang jam buka mereka hingga malam hari agar lebih banyak pengunjung dapat menikmati pameran museum sepenuhnya.

Museum Shanghai telah memperpanjang jam bukanya hingga pukul 21.00 mulai 1 Juli 2025, memberikan pengunjung lebih banyak waktu untuk menikmati "Pameran Peradaban Mesir Kuno" yang sedang berlangsung.

Selain itu, museum menawarkan tur khusus berbasis permainan peran, di mana pengunjung dapat berpartisipasi dalam misi, mengumpulkan perangko, dan menjelajahi peradaban Mesir kuno sambil menyelami kisah-kisah di balik artefak.

Seorang turis berbagi pengalamannya mengunjungi Museum Shanghai dengan temannya kali ini.

"Saya datang khusus untuk tur malam Museum Shanghai. Saya berpakaian seperti 'pendeta besar' sementara dia mengenakan kostum pangeran -- kami menginginkan pengalaman imersif penuh dari tur berbasis naskah ini," kata pengunjung tersebut.

Huang He, Wakil Kurator Museum Shanghai, mencatat peningkatan pengunjung yang signifikan sejak peluncuran beragam aktivitas malam hari.

"Lalu lintas pengunjung musim panas kami meningkat 30 hingga 40 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tanpa pembukaan malam hari. Kami melihat sekitar 3.000 pengunjung dalam tur malam, dengan slot kunjungan untuk kunjungan akhir pekan sudah penuh dipesan satu hingga dua minggu sebelumnya," ungkap Huang.

Lonjakan pengunjung musim panas tidak hanya mendongkrak penjualan tiket, tetapi juga pendapatan dari penjualan merchandise museum.

"Yang paling menarik adalah produk budaya sampingan -- saya sangat menyukai kucing hitam yang saya beli, yang dengan sempurna menggambarkan citra kucing Mesir kuno," ujar seorang pengunjung.

"Penjualan produk kreatif budaya sampingan kami telah mencapai hampir 10 juta yuan (sekitar 1,4 juta dolar AS) sejak 1 Juli. Kami menjalankan promosi dengan diskon 30-50 persen untuk barang-barang tertentu seperti tas keberuntungan," jelas Feng Wei, Wakil Direktur Pusat Inovasi Budaya Museum Shanghai.

Musim panas ini, Museum Fengxian Shanghai meluncurkan acara tur malam baru, yang menampilkan budaya yang berasal dari Dinasti Tang (618-907), dengan jam buka akhir pekan diperpanjang hingga pukul 21.00 hingga Agustus 2025.

Di museum, para pemandu berpakaian Hanfu memperagakan etiket tradisional Tang seperti ritual menyilang tangan dan berlutut, yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan budaya Dinasti Tang melalui interaksi yang mendalam.

"Adat istiadat Dinasti Tang mengejutkan saya -- begitu banyak ritual formal dan gaya tata rias yang berbeda dari sekarang. Era ini terasa begitu menyenangkan dengan makanan yang luar biasa," kata seorang pengunjung muda.

Selain pameran, museum juga menyediakan lokakarya seni merobek kertas bagi para pengunjung.

"Saya sedang membuat patung menari dari Dinasti Tang. Ini pertama kalinya saya mencoba seni merobek kertas -- seni ini membutuhkan kesabaran yang luar biasa, terutama pada bagian yang berlubang," ujar pengunjung lainnya.

"Acara 'Museum Night' kami menggabungkan seni merobek kertas warisan budaya tak benda, menampilkan desain berdasarkan patung-patung tembikar glasir kuning dan patung terakota unta yang membawa Dionysus, dewa anggur dalam mitologi Yunani. Pada bulan Agustus, kami akan menyelenggarakan dua acara malam spesial lagi," jelas Qin Jing, Staf Museum Fengxian.

Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai, serangkaian kegiatan tur malam hari diadakan musim panas ini untuk lebih memaksimalkan peran penting museum dalam memberdayakan pembangunan ekonomi dan sosial serta meningkatkan kualitas hidup.

Komentar