Shanghai, Radio Bharata Online - Bursa saham Tiongkok ditutup melemah pada hari Jumat (25/7), dengan Indeks Komposit Shanghai turun 0,33 persen menjadi 3.593,66 poin. Sedangkan indeks Komponen Shenzhen turun 0,22 persen menjadi 11.168,14 poin.

Total omzet kedua indeks tersebut mencapai 1,7873 triliun yuan (sekitar 4.087 triliun rupiah), turun 57,369 miliar yuan (sekitar 131,2 triliun rupiah) dari hari perdagangan sebelumnya.

Indeks ChiNext, yang melacak indeks perusahaan-perusahaan pertumbuhan bergaya Nasdaq Tiongkok, turun 0,23 persen dan ditutup pada 2.340,06 poin.

Timothy Pope, seorang analis pasar, merangkum kinerja pasar saham Tiongkok pada hari Jumat (25/7) sebagai berikut:

"Indeks juga mengincar pencapaian 3.600 poin, yang juga akan menjadi pencapaian besar bagi Shanghai Composite. Ada banyak alasan untuk optimisme investor minggu ini. Di beberapa sektor, saham baja menguat dari Senin hingga Rabu, seiring dengan kenaikan harga logam dan batu bara. Perusahaan panel surya dan perusahaan teknologi energi hijau lainnya juga mencatat kenaikan. Tiongkok merupakan pemimpin produksi global di semua sektor ini," jelasnya.

"Kenaikan lebih lanjut terjadi di tengah meningkatnya optimisme bahwa Tiongkok dan AS dapat mencapai semacam kesepakatan perdagangan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan ia akan mengadakan lebih banyak pertemuan dengan pejabat Kementerian Perdagangan Tiongkok minggu depan di Swedia," ujarnya.