Minggu, 20 Juli 2025 11:10:57 WIB

Tren unik di Tiongkok Memeluk Melon Raksasa Agar Tetap Sejuk di Malam Hari
Sosial Budaya

AP Wira

banner

Memeluk melon musim dingin raksasa saat tidur untuk meredakan suhu yang terik.

TIANJING, Radio Bharata Online - Cuaca musim panas yang menyengat di Tiongkok telah memicu tren di mana orang memeluk melon musim dingin raksasa saat tidur untuk meredakan suhu yang terik.

Topik “tidur dengan labu musim dingin lebih sejuk daripada menggunakan AC” telah menjadi viral di media sosial daratan, dengan satu platform Tiongkok saja telah ditonton sebanyak 4,4 juta kali.

Banyak orang berbagi foto diri mereka yang tertidur sambil memegang erat sayuran besar ini, yang ukurannya sebanding dengan balita, dan menyoroti efek pendinginannya yang luar biasa.

Seorang penduduk kotamadya Tianjin di Tiongkok utara, yang dikenal sebagai Longma, mengklaim sebagai orang pertama yang memperkenalkan metode pendinginan efektif ini yang memicu tren tersebut.

Dia membeli melon musim dingin seberat 14 kg dari pasar lokal untuk anaknya, yang mengeluh bahwa cuaca panas membuat anaknya sulit tidur di malam hari.

Seorang warga dari kotamadya Tianjin, Tiongkok utara, dilaporkan menjadi salah satu orang pertama yang mempopulerkan teknik pendinginan efektif ini, yang memicu tren tersebut. Foto: RedNote

Seorang warga dari kotamadya Tianjin, Tiongkok utara, dilaporkan menjadi salah satu orang pertama yang mempopulerkan teknik pendinginan efektif ini, yang memicu tren tersebut. Foto: RedNote

 

Longma mencatat bahwa dia menghindari penggunaan AC di kamar tidur untuk menghindari masuk angin, dan menganggap “metode kuno” memeluk labu musim dingin sebagai alternatif yang layak.

Setiap hari, ia menepuk-nepuk sayuran itu dengan lembut untuk memantau kondisinya, dan menyatakan bahwa melon musim dinginnya tetap dalam kondisi sangat baik setelah 26 hari.

Peserta lain dari provinsi Anhui di Tiongkok timur mengakui bahwa dia merasa bodoh membeli melon musim dingin seberat 21 kg di pasar, tetapi sangat terkejut saat mengetahui bahwa itu memang efektif.

Ia menyebutkan bahwa dengan membiarkan lilin putih pada melon, melon dapat tetap segar lebih lama.

Banyak orang telah membeli sayuran ini untuk anak-anak dan hewan peliharaan mereka. Dilihat dari betapa eratnya mereka menempel pada melon saat tidur di video, tampaknya sayuran ini memberikan manfaat yang signifikan.

Metode ini juga cukup ekonomis. Seorang warga melaporkan bahwa melon musim dingin seberat 14 kg miliknya hanya berharga 54 yuan (US$7,5).

Banyak yang mengatakan bahwa mereka bisa menggunakan melon yang sama selama beberapa hari. Namun, seseorang memperingatkan agar tidak memakan melon tersebut, dengan menyatakan: "Melon yang sudah pernah dipakai tidur rasanya tidak enak."

Banyak keluarga telah membeli sayuran ini untuk anak-anak dan hewan peliharaan mereka, dengan foto-foto yang memperlihatkan mereka menempel erat pada melon saat mereka tidur. Foto: RedNote

Banyak keluarga telah membeli sayuran ini untuk anak-anak dan hewan peliharaan mereka, dengan foto-foto yang memperlihatkan mereka menempel erat pada melon saat mereka tidur. Foto: RedNote

 

Konon, tidur sambil memeluk buah melon musim dingin merupakan pengobatan kuno Tiongkok untuk menyejukkan tubuh di musim panas.

Sayuran ini mengandung lebih dari 95 persen air, yang membantu penyerapan panas melalui kontak dengan kulit.

Pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) juga memasukkan kulit sayuran tersebut dalam resep yang ditujukan untuk membersihkan panas dari tubuh.

Pakar TCM Yang Zufu dari Pusat Penelitian Pemulihan Tiongkok menjelaskan kepada People's Daily bahwa metode ini dapat bermanfaat bagi mereka yang tidak dapat menggunakan AC, termasuk orang tua, balita, dan wanita hamil.

Namun, orang-orang dengan limpa dan lambung yang lemah disarankan untuk tidak menekan perutnya ke sayuran tersebut dalam jangka waktu lama, karena dapat memperparah gejala seperti sakit perut atau diare.

Di Shanghai, Tiongkok, beberapa anak terlihat sedang menyejukkan diri di air mancur saat gelombang panas mencapai suhu di atas 36 derajat Celsius pada 27 Juni 2025. Foto: EPA/Alex Plavevski

Di Shanghai, Tiongkok, beberapa anak terlihat sedang menyejukkan diri di air mancur saat gelombang panas mencapai suhu di atas 36 derajat Celsius pada 27 Juni 2025. Foto: EPA/Alex Plavevski

 

Yang menyarankan agar mereka yang memiliki kulit sensitif membungkus melon dengan handuk dan menempatkannya agak berjauhan untuk meminimalisir efek samping.

“Semangka juga efektif, tetapi rasanya terlalu lezat untuk ditolak,” komentar seorang komentator.

“Tidak lucu lagi kalau Anda mencoba tidur dengannya – ini sungguh berguna!” komentar yang lain.

Yang ketiga menimpali: “Jadi itulah mengapa mereka menamakannya melon musim dingin – untuk membawa sedikit musim dingin ke musim panas.” [SCMP]

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner