Tiongkok, Radio Bharata Online - Kapal rumah sakit Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok atau People's Liberation Army (PLA), "Silk Road Ark", telah menyelesaikan serangkaian latihan di Pasifik sebagai persiapan untuk memberikan dukungan medis bagi misi layanan medis kemanusiaan ke Pasifik Selatan dan Amerika Latin.
Kapal tersebut berangkat dari Quanzhou di Provinsi Fujian, Tiongkok tenggara, pada 5 September 2025 untuk Misi Harmony 2025, sebuah misi medis kemanusiaan selama 220 hari ke sekitar belasan negara, termasuk Nauru, Fiji, Tonga, Meksiko, Jamaika, Barbados, Brasil, Peru, Chili, dan Papua Nugini.
Ini adalah Misi Harmony ke-11 sejak 2010 dan misi luar negeri pertama bagi "Silk Road Ark", kapal rumah sakit samudra berbobot 10.000 ton kedua yang dirancang dan dibangun di dalam negeri oleh Tiongkok.
Untuk memastikan keberhasilan misi tersebut, awak kapal telah melakukan latihan di atas kapal yang mencakup operasi helikopter dan penyelamatan maritim.
Dalam salah satu latihan tersebut, di bawah bimbingan pengendali menara, sebuah helikopter lepas landas dari kapal untuk berlatih manuver presisi, termasuk melayang di atas target, terbang dengan kecepatan variabel, dan berbelok tajam.
"Helikopter sangat penting untuk pemindahan korban yang cepat dan dukungan medis darurat. Pelatihan penerbangan ini berfokus pada dukungan medis lepas pantai dan koordinasi terpadu, yang secara efektif menilai penyebaran cepat dan koordinasi kapal-pesawat, serta meletakkan fondasi yang kokoh untuk misi transportasi yang kompleks ke depannya," kata Xu Xiaoming, seorang awak kapal.
Selama latihan medis darurat di bawah kondisi laut yang ganas, petugas medis memindahkan, melakukan triase, dan merawat awak kapal yang berperan sebagai korban.
Awak kapal juga telah menguji lebih dari 200 perangkat medis dan lebih dari 20 unit medis portabel, sementara lebih dari 400 jenis obat telah disortir dan diatur untuk menjamin kesiapan penuh untuk tugas-tugas mendatang.
"Selama pelayaran kami, kami telah menjalin komunikasi erat dengan otoritas lokal terkait di wilayah misi untuk memahami kondisi medis setempat dan kebutuhan kesehatan penduduk. Saat ini, kami telah menyelesaikan berbagai persiapan medis untuk memastikan respons yang cepat dan operasi yang efisien di seluruh misi," ujar Li Min, anggota kru lainnya.
Kapal itu saat ini sedang mendekati pemberhentian misi pertamanya di Nauru. Di sela-sela pelatihan, para anggota kru telah mengucapkan sumpah "Selamat Tinggal Tanah Air" dan menandatangani dokumen misi, serta melatih kemampuan bahasa Inggris mereka untuk konsultasi medis rutin.