Kamis, 21 Maret 2024 14:33:48 WIB

Wang Yi Bahas Pengalaman Pengembangan Hubungan Tiongkok-Australia
Tiongkok

CRI/Angga

banner

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi,

Anggota Politbiro Komite Sentral PKT merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, mengadakan dialog diplomatik dan strategis Tiongkok-Australia Putaran ke-7 dengan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, di Canberra pada Rabu (30/3).

Wang Yi mengatakan, pertemuan pertama mereka pada bulan Juli 2022 bertepatan dengan berdirinya pemerintahan baru Australia, dan mereka sepakat agar kedua pihak “bersiap untuk bangkit kembali”. Selama menghadiri KTT G20 pada bulan November 2022, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese, kedua pihak mencapai konsensus politik penting untuk mempercepat perbaikan hubungan bilateral, dan menetapkan arah untuk berupaya bersama. Melalui upaya bersama kedua pihak, hubungan Tiongkok-Australia kembali membaik, pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang pun telah pulih secara bertahap.

Wang Yi menyatakan, ini adalah pertemuan keenam mereka. Kunjungannya ke Australia kali ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun kunjungan kenegaraan Xi Jinping ke Australia, dan penggalangan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Australia. Tahun ini memiliki makna yang penting untuk mewarisi sejarah dan melangkah ke masa depan. Berdasarkan tren baik hubungan bilateral saat ini, kedua pihak hendaknya “bergandengan tangan menciptakan masa depan”, dengan sikap yang lebih positif, bersama-sama membentuk kemitraan strategis komprehensif yang lebih mantap, stabil, dan membuahkan lebih banyak hasil.

Wang Yi mengatakan, pasang surut hubungan Tiongkok-Australia pada satu dekade yang lalu tidak hanya memberikan pembelajaran kepada kedua pihak, tetapi juga telah memberikan pengalaman yang patut dihargai. Hal yang paling mendasar adalah, menjunjung prinsip saling menghormati. Tiongkok tidak pernah mengintervensi urusan internal Australia, dan selalu menghormati sistem dan jalan pembangunan yang dipilih oleh Australia sendiri. Sama halnya dengan kedaulatan, martabat dan kekhawatiran sah Tiongkok, diharapkan pihak Australia juga bisa terus mematuhi komitmennya sejak hubungan diplomatik kedua negara dijalin, menghormatinya dan menanganinya dengan baik. Yang paling penting adalah, mempertahankan kebersamaan dan mengesampingkan perselisihan. Kedua negara memiliki sistem sosial, sejarah dan budaya serta berbagai faktor yang berbeda, namun keuntungan bersama antar kedua negara lebih penting daripada perselisihan. Kedua pihak harus mengendalikan dan menghapuskan perselisihan. Yang paling penting adalah mempertahankan sikap saling menguntungkan dan menang bersama. Ekonomi Tiongkok dan Australia saling melengkapi, dan berpotensi sangat besar. Volume perdagangan bilateral tahun lalu mengalami pertumbuhan, hampir 80 persen surplus perdagangan luar negeri Australia berasal dari perdagangannya dengan Tiongkok. Tindakan yang tepat adalah berupaya bersama demi kepentingan bersama, serta menyediakan lingkungan bisnis yang baik bagi investasi dan operasional perusahaan dari kedua negara. Perkembangan hubungan Tiongkok-Australia tidak tertuju pada pihak ketiga, dan tidak seharusnya terpengaruh atau diintervensi oleh pihak ketiga.

Wang Yi menekankan, hubungan Tiongkok-Austrlia sudah berjalan di jalur yang tepat, hendaknya tidak ragu-ragu, tidak menyimpang, dan tidak mundur. Jika sudah menetapkan arah untuk maju, maka hendaknya berupaya untuk melangkah dengan mantap, baik dan jauh. Hal ini sesuai dengan kepentingan bersama rakyat kedua negara, serta harapan umum negara-negara regional.

Pewarta : CRI

Komentar

Berita Lainnya