Rabu, 16 April 2025 14:3:15 WIB
Investasi Aset Tetap Tiongkok Meningkat seiring Pertumbuhan Pesat di Sektor Teknologi Tinggi
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Sheng Laiyun, Wakil Kepala Biro Statistik Nasional (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Data dari Biro Statistik Nasional atau National Bureau of Statistics (NBS) menunjukkan pada hari Rabu (16/4) bahwa investasi aset tetap Tiongkok melanjutkan pertumbuhannya yang stabil pada kuartal pertama tahun ini, sementara investasi dalam industri teknologi tinggi menunjukkan pertumbuhan yang cepat.
"Dalam tiga bulan pertama, investasi Tiongkok dalam aset tetap (tidak termasuk rumah tangga pedesaan) mencapai 10,3174 triliun yuan (sekitar 24 ribu triliun rupiah), naik 4,2 persen, 1,0 poin persentase lebih cepat dari tahun sebelumnya. Dikurangi investasi dalam pengembangan real estat, investasi dalam aset tetap tumbuh sebesar 8,3 persen. Secara khusus, investasi dalam infrastruktur naik sebesar 5,8 persen dari tahun ke tahun, yang di manufaktur melonjak sebesar 9,1 persen, dan yang di pengembangan real estat turun sebesar 9,9 persen," jelas Sheng Laiyun, Wakil Kepala NBS.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa selama periode tersebut, luas lantai unit perumahan komoditas yang baru dibangun yang terjual mencapai 218,69 juta meter persegi, turun 3 persen dari tahun ke tahun, penurunan yang menyempit 2,1 poin persentase dibandingkan dengan dua bulan pertama tahun ini.
Sementara itu, total penjualan unit perumahan komoditas yang baru dibangun mencapai 2,0798 triliun yuan (sekitar 4.781 triliun rupiah), turun 2,1 persen dari tahun lalu, penurunan yang menyempit 0,5 poin persentase, katanya.
Menurut data industri, investasi di industri primer melonjak 16 persen dari tahun ke tahun, di industri sekunder naik 11,9 persen, dan di industri tersier sedikit tumbuh 0,1 persen, kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa investasi swasta naik 0,4 persen.
"Investasi di industri berteknologi tinggi tumbuh 6,5 persen tahun ke tahun. Pada bulan Maret, investasi di aset tetap (tidak termasuk rumah tangga pedesaan) tumbuh 0,15 persen dari bulan ke bulan," ujarnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
