Jumat, 25 Juli 2025 11:24:38 WIB
Para Pemimpin Bisnis Tiongkok dan Eropa Bahas Kerja Sama di Meja Bundar di Beijing
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Gianni Di Giovanni, Kepala Divisi Tiongkok dari Grup Energi Italia, Eni (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Pertemuan Meja Bundar CEO Tiongkok-Eropa diadakan di Beijing pada hari Kamis (24/7), mempertemukan sekitar 60 perusahaan besar, menyoroti komplementaritas yang kuat antara industri kedua belah pihak.
Para pemimpin perusahaan, termasuk perusahaan listrik milik negara Prancis, EDF, dan perusahaan teknologi global yang berbasis di Belanda, Philips, bersama dengan rekan-rekan Tiongkok seperti Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan Contemporary Amperex Technology (CATL), menekankan pentingnya Tiongkok sebagai pasar utama.
"Eropa secara keseluruhan sangat kuat dalam penelitian dan pengembangan dasar, dan Tiongkok adalah pemimpin dunia dalam digitalisasi dan kecerdasan buatan. Sementara itu, Tiongkok memiliki pasar yang sangat besar dan banyak talenta inovatif," kata Xu Baoping, Ketua Dewan Direksi di Divisi Asia Pasifik Produsen Rem Jerman, Knorr-Bremse.
Banyak yang menyatakan keyakinannya terhadap jalur pembangunan ekonomi Tiongkok dan optimisme tentang peluang kolaborasi di masa depan.
"Kita harus bekerja sama untuk memastikan kemitraan kita menjadi stabilisator sekaligus sumber inovasi dalam tata kelola global. Industri energi Uni Eropa, serta Eni, siap menjadi jembatan antara Eropa dan Tiongkok, dan berkontribusi pada babak baru kerja sama, dengan dekarbonisasi energi sebagai ikatan pemersatu," ujar Gianni Di Giovanni, Kepala Divisi Tiongkok dari Grup Energi Italia, Eni.
Data menunjukkan bahwa selama 50 tahun sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Uni Eropa (UE), perdagangan bilateral telah meningkat lebih dari 300 kali lipat.
Pada acara tersebut, banyak tamu menyampaikan harapan bahwa Tiongkok dan UE akan terus memperdalam dan memperluas kerja sama mereka.
"Tiongkok dan Eropa, sebagai ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, memiliki ekonomi yang sangat saling melengkapi dan kepentingan yang saling terkait erat. Hanya dengan bekerja sama dan hidup berdampingan secara harmonis, kita dapat bersama-sama mengatasi tantangan dan menciptakan stabilitas yang lebih besar dalam pembangunan global," kata Liao Lin, Ketua Dewan Bisnis Tiongkok-Eropa (CEBC) dan Ketua ICBC.
"Selama 50 tahun terakhir hubungan diplomatik, kita telah menyaksikan peningkatan peluang bagi bisnis Uni Eropa dan Tiongkok untuk bekerja sama. Dan mereka telah melakukannya melalui banyak usaha patungan, serta transfer teknologi, transfer bakat, dan adopsi produk yang luar biasa, baik di Tiongkok. Saya pikir ada peluang besar bagi kita untuk bekerja sama di sana -- di Eropa, di Tiongkok, dan di seluruh dunia. Saya sangat berharap ini bisa terwujud," ungkap Adam Dunnett, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
