Beijing, Radio Bharata Online - Total aset badan usaha milik negara (BUMN) yang dikelola secara terpusat di Tiongkok melampaui 90 triliun yuan (sekitar 208 ribu triliun rupiah) selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), ungkap seorang pejabat badan pengawas aset negara tertinggi negara itu pada hari Rabu (17/9).
Zhang Yuzhuo, Ketua Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Dewan Negara, menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengarahan kepada media tentang pencapaian pembangunan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14.
"Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, total aset badan usaha milik negara yang dikelola secara terpusat telah tumbuh dari kurang dari 70 triliun yuan (sekitar 161.737 triliun rupiah) menjadi lebih dari 90 triliun yuan (sekitar 208 ribu triliun rupiah), dan total laba mereka telah meningkat dari 1,9 triliun yuan (sekitar 4.390 triliun rupiah) menjadi 2,6 triliun yuan (sekitar 6 ribu triliun rupiah), dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata masing-masing sebesar 7,3 persen dan 8,3 persen," jelas Zhang.
Sementara itu, Zhang mengatakan kualitas dan efisiensi operasional BUMN pusat telah meningkat signifikan selama lima tahun terakhir.
"Tingkat keuntungan dari pendapatan usaha meningkat dari 6,2 persen menjadi 6,7 persen, produktivitas tenaga kerja per kapita meningkat dari 594.000 yuan (sekitar 1,37 miliar rupiah) menjadi 817.000 yuan (sekitar 1,88 miliar rupiah) per tahun, dan indikator-indikator seperti pengembalian modal milik negara dan pengembalian aset bersih terus membaik," ujarnya.